Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut dalam beberapa tahun terakhir terjadi penyusutan titik penurunan muka tanah. Hal ini dampak berkurangnya pengambilan air tanah.
"Permukaan tanah yang dulunya jumlah penurunan itu ada lebih dari 20 titik sekarang sudah turun menjadi lima titik," kata Anies dalam diskusi virtual bertajuk Pelayanan Merata Air Minum Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Anies menyebut berkurangnya pengambilan air tanah disebabkan penyaluran air bersih oleh PAM Jaya semakin meningkat. Disamping itu, pihaknya telah mengeluarkan beberapa peraturan gubernur (pergub) terkait ketersedian air bersih, yaitu Pergub Nomor 16 Tahun 2020, Pergub Nomor 45 Tahun 2021, Pergub Nomor 52 Tahun 2021, serta revisi Pergub Nomor 57 Tahun 2021.
"Pergub-pergub ini adanya keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta tanpa memandang strata ekonominya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, memastikan akan terus memenuhi hak rakyat atas tersedianya air bersih yang berkualitas dengan harga yang terjangkau di DKI Jakarta. Yakni, di wilayah daratan yang daerahnya mengalami krisis air bersih dan di Kepulauan Seribu.
Baca: PAM Jaya Targetkan 100 Persen Masyarakat Mendapat Air Minum pada 2030
Yusmada menjelaskan untuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di daerah krisis air bersih dilayani melalui sistem kios air yang dibangun dan dioperasikan PAM JAYA. Distribusi air bersih ke kios air dilakukan oleh armada mobil tangki.
"Pada awal tahun 2021, PAM JAYA telah membangun sebanyak 102 kios air. Kami selalu melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala terkait pengoperasian dan jumlah kios air," kata Yusmada dalam keterangan tertulis, Senin, 30 September 2021.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menyebut dalam beberapa tahun terakhir terjadi penyusutan titik penurunan muka tanah. Hal ini dampak berkurangnya pengambilan air tanah.
"Permukaan tanah yang dulunya jumlah penurunan itu ada lebih dari 20 titik sekarang sudah turun menjadi lima titik," kata Anies dalam diskusi virtual bertajuk Pelayanan Merata Air Minum Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Anies menyebut berkurangnya pengambilan air tanah disebabkan penyaluran air bersih oleh
PAM Jaya semakin meningkat. Disamping itu, pihaknya telah mengeluarkan beberapa peraturan gubernur (pergub) terkait ketersedian air bersih, yaitu Pergub Nomor 16 Tahun 2020, Pergub Nomor 45 Tahun 2021, Pergub Nomor 52 Tahun 2021, serta revisi Pergub Nomor 57 Tahun 2021.
"Pergub-pergub ini adanya keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta tanpa memandang strata ekonominya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi
DKI Jakarta, Yusmada Faizal, memastikan akan terus memenuhi hak rakyat atas tersedianya air bersih yang berkualitas dengan harga yang terjangkau di DKI Jakarta. Yakni, di wilayah daratan yang daerahnya mengalami krisis air bersih dan di Kepulauan Seribu.
Baca:
PAM Jaya Targetkan 100 Persen Masyarakat Mendapat Air Minum pada 2030
Yusmada menjelaskan untuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di daerah krisis air bersih dilayani melalui sistem kios air yang dibangun dan dioperasikan PAM JAYA. Distribusi air bersih ke kios air dilakukan oleh armada mobil tangki.
"Pada awal tahun 2021, PAM JAYA telah membangun sebanyak 102 kios air. Kami selalu melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala terkait pengoperasian dan jumlah kios air," kata Yusmada dalam keterangan tertulis, Senin, 30 September 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)