medcom.id, Jakarta: Pemprov DKI Jakarta memanjakan warga penghuni relokasi Bukit Duri di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur dengan bus antar jemput gratis. Namun, jumlah bus saat ini dinilai masih belum mencukupi kebutuhan warga.
Pengelola sendiri saat ini hanya menyediakan dua bus pengumpan TransJakarta yang mengantarkan penghuni sampai ke Halte Transjakarta Walikota Jakarta Timur. Itupun bus pengumpan tak beroperasi sepanjang waktu.
Untuk jam kebarangkatan pagi, bus pertama beroperasi sejak pukul 05.30 WIB-07.00 WIB dan bus kedua beroperasi sejak pukul 05.45 WIB-07.00 WIB. Sementara dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB, kedua bus distirahatkan.
Bus pertama akan kembali beroperasi pukul 11.00 WIB-15.00 WIB. Sedangkan bus kedua beroperasi mulai pukul 11.30 WIB sampai 15.00 WIB. Dengan jadwal yang ditentukan dan jumlah bus yang terbatas, warga kerap harus menunggu lama untuk mencapai tujuan mereka.
"Saya sampai harus tunggu dua jam dari halte Walikota nunggu bus," kata salah satu warga penghuni rusun, Dimas kepada Metrotvnews.com, Kamis (29/9/2016).
Baca: Dapat Rusun Enak, Buat Apa Susah-susah Ngontrak
Senada, Ika, warga relokasi Bukit Duri ini meminta kepada pengelola untuk menambah jumlah unit bus. Untuk pergi ke pasar, Ika terkadang naik angkutan umum lantaran bus yang ditunggunya tidak tersedia setiap saat.
"Pasarnya kan di sini jauh, jam 7 sampai jam 11 enggak ada bus. Saya mau belanja dan masaknya kapan kalau begitu," keluh Ika.
Baca: Anak-anak Bukit Duri Kini Bisa Bermain di Tempat Layak
Sebelumnya Pemprov DKI merelokasi warga yang tinggal di 400 bidang bangunan di Bukit Duri. Tepatnya di RW 09, 10, 11, dan 12. Kawasan tersebut terkena dampak pembangunan proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dari data terakhir sudah 313 bidang bangunan yang dibongkar dan penghuninya bersedia pindah ke rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.
Baca: Warga Bukit Duri Bersyukur Direlokasi ke Rusun Rawa Bebek
Pemerintah menyediakan 400 unit Rumah Susun Rawa Bebek untuk warga yang kena penertiban. Sebanyak 313 unit sudah diambil kuncinya. Masih ada 70 unit Rusun Rawa Bebek belum diambil warga yang kena penertiban.
medcom.id, Jakarta: Pemprov DKI Jakarta memanjakan warga penghuni relokasi Bukit Duri di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur dengan bus antar jemput gratis. Namun, jumlah bus saat ini dinilai masih belum mencukupi kebutuhan warga.
Pengelola sendiri saat ini hanya menyediakan dua bus pengumpan TransJakarta yang mengantarkan penghuni sampai ke Halte Transjakarta Walikota Jakarta Timur. Itupun bus pengumpan tak beroperasi sepanjang waktu.
Untuk jam kebarangkatan pagi, bus pertama beroperasi sejak pukul 05.30 WIB-07.00 WIB dan bus kedua beroperasi sejak pukul 05.45 WIB-07.00 WIB. Sementara dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB, kedua bus distirahatkan.
Bus pertama akan kembali beroperasi pukul 11.00 WIB-15.00 WIB. Sedangkan bus kedua beroperasi mulai pukul 11.30 WIB sampai 15.00 WIB. Dengan jadwal yang ditentukan dan jumlah bus yang terbatas, warga kerap harus menunggu lama untuk mencapai tujuan mereka.
"Saya sampai harus tunggu dua jam dari halte Walikota nunggu bus," kata salah satu warga penghuni rusun, Dimas kepada
Metrotvnews.com, Kamis (29/9/2016).
Baca:
Dapat Rusun Enak, Buat Apa Susah-susah Ngontrak
Senada, Ika, warga relokasi Bukit Duri ini meminta kepada pengelola untuk menambah jumlah unit bus. Untuk pergi ke pasar, Ika terkadang naik angkutan umum lantaran bus yang ditunggunya tidak tersedia setiap saat.
"Pasarnya kan di sini jauh, jam 7 sampai jam 11 enggak ada bus. Saya mau belanja dan masaknya kapan kalau begitu," keluh Ika.
Baca:
Anak-anak Bukit Duri Kini Bisa Bermain di Tempat Layak
Sebelumnya Pemprov DKI merelokasi warga yang tinggal di 400 bidang bangunan di Bukit Duri. Tepatnya di RW 09, 10, 11, dan 12. Kawasan tersebut terkena dampak pembangunan proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dari data terakhir sudah 313 bidang bangunan yang dibongkar dan penghuninya bersedia pindah ke rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.
Baca:
Warga Bukit Duri Bersyukur Direlokasi ke Rusun Rawa Bebek
Pemerintah menyediakan 400 unit Rumah Susun Rawa Bebek untuk warga yang kena penertiban. Sebanyak 313 unit sudah diambil kuncinya. Masih ada 70 unit Rusun Rawa Bebek belum diambil warga yang kena penertiban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)