medcom.id, Jakarta: Warga Bukit Duri bersyukur direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur. Mereka kini bisa tinggal dengan aman dan nyaman.
Hasna, warga Bukit Duri yang sudah tinggal di Rusun Rawa Bebek, tak pernah membayangkan bakal menempati tempat tinggal yang memiliki dua kamar, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur.
Selama tinggal di Bukit Duri, bayang-bayang banjir dan kebakaran selalu menghantui diri dan keluarganya. Sebab, rumahnya di Bukit Duri yang semipermanen rawan terbakar.
"Terakhir kebakaran, renovasi habis jutaan rupiah. Daripada kebakaran lagi, mending di sini saja lebih aman," kata Husna kepada Metrotvnews.com di Blok Cenderawasih, Rusun Rawa Bebek, Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (29/9/2016).
Bangunan seluas 6 × 4 meter itu sudah cukup buat Husna dan suaminya. Sementara, anaknya masih mengontrak di Bukit Duri. Ia akan mengajak anaknya pindah ke Rawa Bebek. "Lagi ngusulin anak saya pindah ke sini. Dia kartu keluarganya sudah pisah. Moga bisa dapat satu unit rusun lagi," ujarnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/eN4vMy5k" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Senada dengan Husna, warga Bukit Duri lainnya, Maryati mengatakan, selama tinggal di Bukit Duri rumahnya sering jadi sasaran tawuran antarwarga Bukit Duri dan Kampung Pulo. Lemparan batu dan petasan kerap seliweran di atap rumahnya.
"Tawuran dari seberang kali, lempar-lemparan petasan dan batu. Sekarang engga ada atapnya lagi," kata Maryati diiringi tawa lepas.
Pemprov DKI merelokasi warga yang tinggal di 400 bidang bangunan di Bukit Duri. Tepatnya di RW 09, 10, 11, dan 12. Kawasan tersebut terkena dampak pembangunan proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dari data terakhir sudah 313 bidang bangunan yang dibongkar dan penghuninya bersedia pindah ke rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.
Pemerintah menyediakan 400 unit Rumah Susun Rawa Bebek untuk warga yang kena penertiban. Sebanyak 313 unit sudah diambil kuncinya. Masih ada 70 unit Rusun Rawa Bebek belum diambil warga yang kena penertiban.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GKdXa94K" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Warga Bukit Duri bersyukur direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur. Mereka kini bisa tinggal dengan aman dan nyaman.
Hasna, warga Bukit Duri yang sudah tinggal di Rusun Rawa Bebek, tak pernah membayangkan bakal menempati tempat tinggal yang memiliki dua kamar, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur.
Selama tinggal di Bukit Duri, bayang-bayang banjir dan kebakaran selalu menghantui diri dan keluarganya. Sebab, rumahnya di Bukit Duri yang semipermanen rawan terbakar.
"Terakhir kebakaran, renovasi habis jutaan rupiah. Daripada kebakaran lagi, mending di sini saja lebih aman," kata Husna kepada
Metrotvnews.com di Blok Cenderawasih, Rusun Rawa Bebek, Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis (29/9/2016).
Bangunan seluas 6 × 4 meter itu sudah cukup buat Husna dan suaminya. Sementara, anaknya masih mengontrak di Bukit Duri. Ia akan mengajak anaknya pindah ke Rawa Bebek. "Lagi ngusulin anak saya pindah ke sini. Dia kartu keluarganya sudah pisah. Moga bisa dapat satu unit rusun lagi," ujarnya.
Senada dengan Husna, warga Bukit Duri lainnya, Maryati mengatakan, selama tinggal di Bukit Duri rumahnya sering jadi sasaran tawuran antarwarga Bukit Duri dan Kampung Pulo. Lemparan batu dan petasan kerap seliweran di atap rumahnya.
"Tawuran dari seberang kali, lempar-lemparan petasan dan batu. Sekarang engga ada atapnya lagi," kata Maryati diiringi tawa lepas.
Pemprov DKI merelokasi warga yang tinggal di 400 bidang bangunan di Bukit Duri. Tepatnya di RW 09, 10, 11, dan 12. Kawasan tersebut terkena dampak pembangunan proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dari data terakhir sudah 313 bidang bangunan yang dibongkar dan penghuninya bersedia pindah ke rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.
Pemerintah menyediakan 400 unit Rumah Susun Rawa Bebek untuk warga yang kena penertiban. Sebanyak 313 unit sudah diambil kuncinya. Masih ada 70 unit Rusun Rawa Bebek belum diambil warga yang kena penertiban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)