Ilustrasi air. Medcom.id
Ilustrasi air. Medcom.id

Kondisi Air Tanah di Jakarta Utara Terburuk, Kok Bisa Ya?

Kautsar Widya Prabowo • 29 September 2022 09:28
Jakarta: Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyebut kawasan Jakarta Utara (Jakut) merupakan daerah dengan kondisi air tanah yang paling mengkhawatirkan. Sebab, di daerah tersebut kadar bakteri escherichia coli atau e coli tercatat paling tinggi. 
 
"Yang terparah adalah Jakarta Utara, ini Pademangan, Tanjung Priuk, dan Penjaringan," ujar Ida di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 28 September 2022. 
 
Ida menerangkan batas maksimal bakteri e coli seharusnya hanya di kisaran 2 ribu bakteri per 100 mililiter. Namun, saat ini angkanya menyentuh 50 ribu bakteri per 10 mililiter air tanah di Jakarta Utara.

"Karena (di Jakarta Utara) banyak padat penduduk. Itu yang mengakibatkan (Jakarta) Utara ini paling tinggi," terang dia. 
 
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu menerangkan perlu ketegasan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membatasi penggunaan air tanah. Di samping itu, ketersedian air bersih harus diperluas jangkauannya.
 
"Kan harus diimbangin. Kan warga tidak boleh pakai air tanah, tapi PDAM airnya tidak masuk. Kan sama saja bohong, kasihan warganya tidak boleh pakai air," jelas dia.
 

Baca: Legislator DKI Sebut Kadar Bakteri E.Coli Air Tanah Jakarta Tinggi, Benarkah?


Ida meminta Badan Perencana Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta (Bappeda) mengkaji perihal tersebut. Dia curiga tingginya kadar bakteri e coli akibat penanganan limbah rumah tangga yang sembarangan.
 
"Antara limbah rumah manusia dengan air tanah ini kan sangat berdekatan," kata dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan