Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Epidemiolog: Progres Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Lamban

Atalya Puspa • 13 Maret 2022 14:38
Jakarta: Epidemiolog, Masdalina Pane, menilai progres vaksinasi covid-19 yang dilakukan di Indonesia tergolong lamban. Hal itu terlihat dari cakupan vaksinasi yang baru 55 persen dari total 70 persen jumlah penduduk.
 
Masdalina mengakui, memang vaksinasi bukan menjadi satu-satunya cara untuk mengendalikan wabah. Namun, vaksinasi berfungsi untuk mencegah kematian pada kelompok rentan.
 
"Reinfeksi sering terjadi. Karena itu kita memang tidak pernah menggantungkan pengendalian wabah pada vaksin. Vaksin baik untuk kelompok risiko tinggi untuk mencegah kematian," kata Masdalina dilansir Media Indonesia, Minggu, 13 Maret 2022.

Menurutnya, lambannya vaksinasi covid-19 saat ini disebabkan oleh sistem yang tidak disusun dengan baik. "Semestinya ikuti sistem vaksinasi yang sudah establish lebih dari 30 tahun, melalui puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan," ungkapnya.
 
Baca: Baru 2.014 Puskesmas yang Punya Alat USG Kehamilan
 
Ia mengungkapkan, puskesmas terbukti mampu melakukan vaksinasi pada lebih dari 5 juta bayi dengan lebih dari 8 antigen dan 14 shoot setiap tahunnya. Dan cakupannya selalu di atas 90 persen.
 
"Ini cuma 1 antigen 2 shoot saja target tidak tercapai. Memalukan sebenarnya," imbuh dia.
 
Dia berharap program vaksinasi dijalankan dengan lebih serius tanpa harus membuat sistem baru yang malah membuat program vaksinasi berjalan lamban. Selain itu, diikuti penanganan wabah yang diperkuat dengan melakukan tracing dan karantina di tengah masyarakat.
 
"Kalau VoC (variant of concern) sudah lebih dari 50 persen bersirkulasi di populasi, maka pintu masuk boleh dikendokrkan. Tapi di populasi atau komunitas tetap dilakukan tracing sampai selesai, dan isolasi atau karantina dengan disiplin," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan