Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah menyiapkan air baku dari sejumlah waduk untuk mengantisipasi krisis air bersih saat memasuki musim kemarau. BPBD DKI telah berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Sumber Daya Air (SDA), dalam menyiapkan mobil untuk mendistribusikan air bersih.
"Pembangunan waduk juga untuk menyiapkan air baku, seperti dari Setu Babakan, Lebak Bulus, dan Mangga Bolong," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2022.
Isnawa menjelaskan BPBD telah membentuk tim khusus yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan jika kekeringan berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat. Menurut dia, sumur resapan yang telah dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bertujuan mengurangi debit air berlebih saat musim hujan dan persediaan air saat kemarau.
Baca: Memasuki Musim Kemarau, Petani NTT Diminta Hemat Air
Di samping itu, BPBD DKI mengimbau masyarakat dapat berupaya menghemat penggunaan air bersih, seperti mematikan kran jika tidak dipakai serta bijak dalam penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. "Juga memastikan tidak adanya kebocoran pada peralatan pipa, kran, dan penampungan, serta berupaya menampung air hujan," kata dia.
Peta Potensi Krisis Air
BPBD DKI telah pula memetakan daerah yang berpotensi terjadi krisis air bersih. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kata dia, memang belum mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis untuk wilayah yang lebih spesifik di Jakarta.
Namun jika merujuk pada peringatan dini kekeringan meteorologis yang pernah dikeluarkan BMKG pada 2019, ada 15 kecamatan yang masuk ke dalam daerah rawan terjadi kekeringan. Yakni, Jakarta Pusat meliputi Menteng, Gambir, Kemayoran, dan Tanah Abang; serta Jakarta Utara meliputi Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, dan Penjaringan.
Selain itu, Jakarta Selatan meliputi Tebet, Pasar Minggu, dan Setiabudi. Lalu, Jakarta Timur meliputi Makasar, Pulogadung, dan Cipayung.
Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
DKI Jakarta telah menyiapkan air baku dari sejumlah waduk untuk mengantisipasi
krisis air bersih saat memasuki musim
kemarau. BPBD DKI telah berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Sumber Daya Air (SDA), dalam menyiapkan mobil untuk mendistribusikan air bersih.
"Pembangunan waduk juga untuk menyiapkan air baku, seperti dari Setu Babakan, Lebak Bulus, dan Mangga Bolong," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2022.
Isnawa menjelaskan BPBD telah membentuk tim khusus yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan jika kekeringan berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat. Menurut dia, sumur resapan yang telah dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bertujuan mengurangi debit air berlebih saat musim hujan dan persediaan air saat kemarau.
Baca:
Memasuki Musim Kemarau, Petani NTT Diminta Hemat Air
Di samping itu, BPBD DKI mengimbau masyarakat dapat berupaya menghemat penggunaan air bersih, seperti mematikan kran jika tidak dipakai serta bijak dalam penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. "Juga memastikan tidak adanya kebocoran pada peralatan pipa, kran, dan penampungan, serta berupaya menampung air hujan," kata dia.
Peta Potensi Krisis Air
BPBD DKI telah pula memetakan daerah yang berpotensi terjadi krisis air bersih. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kata dia, memang belum mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis untuk wilayah yang lebih spesifik di Jakarta.
Namun jika merujuk pada peringatan dini kekeringan meteorologis yang pernah dikeluarkan BMKG pada 2019, ada 15 kecamatan yang masuk ke dalam daerah rawan terjadi kekeringan. Yakni, Jakarta Pusat meliputi Menteng, Gambir, Kemayoran, dan Tanah Abang; serta Jakarta Utara meliputi Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, dan Penjaringan.
Selain itu, Jakarta Selatan meliputi Tebet, Pasar Minggu, dan Setiabudi. Lalu, Jakarta Timur meliputi Makasar, Pulogadung, dan Cipayung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)