ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Memasuki Musim Kemarau, Petani NTT Diminta Hemat Air

Antara • 05 Mei 2022 12:28
Kupang: Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ambrosius Kodo mengimbau petani agar menghemat air. Hal ini untuk mengantisipasi ancaman kekeringan di musim kemarau.
 
"Para petani sudah harus mulai menghemat penggunaan air, salah satu cara dengan menanam tanaman holtikultura yang tidak boros air," kata Ambrosius ketika dihubungi di Kupang, Kamis, 5 Mei 2022.
 
Ia mengatakan langkah ini berkaitan dengan persiapan menghadapi musim kemarau di NTT dan langkah yang perlu dilakukan para petani. Ambrosius mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis NTT sedang dalam masa peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Untuk itu upaya mengantisipasi dampak kemarau berupa ancaman kekeringan perlu dipersiapkan dengan baik. Utamanya, bagi para petani agar tetap memproduksi tanaman pertanian.
 
Baca: Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Sejumlah Perairan
 
"Petani di wilayah zona musim yang sudah memasuki kemarau agar memanfaatkan air sebaik mungkin agar kegiatan produksi tetap berjalan," ucapnya.
 
Ambrosius juga mengimbau agar petani mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan, terutama di saat membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar rumput atau dedaunan. Selain itu, masyarakat diminta tidak membuang puntung rokok secara sembarangan yang dapat memicu munculnya titik api yang tidak terkontrol dan menyebabkan kebakaran yang meluas.
 
Ambrosius mengajak semua elemen masyarakat melakukan upaya-upaya meminimalisasi dampak musim kemarau. Sehingga tidak menimbulkan kerugian besar.
 
"Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati dan menjaga lingkungan agar terhindar kebakaran hutan dan lahan," ujar Ambrosius.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan