Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memproyeksikan besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 dan 2022. Pemprov DKI juga bakal menambah pendapatan daerah melalui kolaborasi kreatif.
“Diproyeksikan APBD 2021 dan 2022 itu berada di angka sekitar Rp84 triliun,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perubahan RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2017-2022 secara virtual, Selasa, 22 Desember 2020.
Menurut dia, pandemi covid-19 berdampak kepada tenaga kerja di DKI. Ada sekitar 453 ribu pekerja yang harus kehilangan pekerjaan.
Anies menjelaskan ada 259 ribu pekerja yang diserap di sektor informal. Kemudian, sekitar 194 ribu pekerja tidak terserap sektor informal.
“Jadi implikasi dari pandemi ini bukan saja pengurangan tenaga kerja tapi juga ini berpengaruh pada produktivitas pekerja,” kata Anies.
Berkurangnya jumlah tenaga kerja itu membuat pendapatan daerah menurun. Apalagi, kegiatan masyarakat dibatasi selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Namun, Anies yakin ada banyak cara memulihkan keuangan DKI di tengah pandemi covid-19. Salah satunya dengan pendanaan kreatif.
“Jadi tidak hanya bersumber dari anggaran pemerintah saja tetapi juga kita harus mulai mengeksplor sumber-sumber yang lain,” ujar dia.
Baca: Gugus Tugas RT dan RW DKI Disuntik Dana Rp250 Ribu per Bulan
Anies mengatakan Pemprov DKI bakal menggandeng berbagai pihak untuk mewujudkan finansial kreatif dengan Jakarta Development Collaboration Network. Sehingga, rencana pembangunan tetap berjalan dan tidak sepenuhnya bergantung dari dana pemerintah pusat.
“Harapannya akan bisa ikut mendanai kegiatan pembangunan yang hari ini atau kemarin sebelum krisis (covid-19) mayoritas selalu didanai lewat APBD,” papar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI Jakarta sudah memproyeksikan besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (
APBD) 2021 dan 2022. Pemprov DKI juga bakal menambah pendapatan daerah melalui kolaborasi kreatif.
“Diproyeksikan APBD 2021 dan 2022 itu berada di angka sekitar Rp84 triliun,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perubahan RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2017-2022 secara virtual, Selasa, 22 Desember 2020.
Menurut dia, pandemi
covid-19 berdampak kepada tenaga kerja di DKI. Ada sekitar 453 ribu pekerja yang harus kehilangan pekerjaan.
Anies menjelaskan ada 259 ribu pekerja yang diserap di sektor informal. Kemudian, sekitar 194 ribu pekerja tidak terserap sektor informal.
“Jadi implikasi dari pandemi ini bukan saja pengurangan tenaga kerja tapi juga ini berpengaruh pada produktivitas pekerja,” kata Anies.
Berkurangnya jumlah tenaga kerja itu membuat pendapatan daerah menurun. Apalagi, kegiatan masyarakat dibatasi selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Namun, Anies yakin ada banyak cara memulihkan keuangan DKI di tengah pandemi covid-19. Salah satunya dengan pendanaan kreatif.
“Jadi tidak hanya bersumber dari anggaran pemerintah saja tetapi juga kita harus mulai mengeksplor sumber-sumber yang lain,” ujar dia.
Baca: Gugus Tugas RT dan RW DKI Disuntik Dana Rp250 Ribu per Bulan
Anies mengatakan Pemprov DKI bakal menggandeng berbagai pihak untuk mewujudkan finansial kreatif dengan Jakarta Development Collaboration Network. Sehingga, rencana pembangunan tetap berjalan dan tidak sepenuhnya bergantung dari dana pemerintah pusat.
“Harapannya akan bisa ikut mendanai kegiatan pembangunan yang hari ini atau kemarin sebelum krisis (covid-19) mayoritas selalu didanai lewat APBD,” papar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)