Jakarta: Tono, penyandang disabilitas, enggan menggunakan eskalator untuk naik ke lantai dua Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Ia memilih menggunakan tangga biasa karena khawatir bila naik eskalator.
"Takut keselip tongkatnya kalau pakai itu (eskalator). Jadi naik tangga saja. Capek sih sebenarnya," kata Tono kepada Medcom.id di Stasiun Cikini, Selasa, 6 Maret 2018.
Tono ingin pergi ke Bogor bersama Nani, temannya yang juga penyandang tunanetra. Keduanya menunggu kedatangan kereta dengan duduk di bangku yang tersedia di pinggir peron.
Namun, menurut Nani, fasilitas tempat duduk prioritas di dalam stasiun belum dapat digunakan dengan maksimal. Ia belum dapat menikmatinya karena digunakan masyarakat yang bukan penyandang disabilitas.
Kursi prioritas di stasiun digunakan tidak sesuai peruntukannya. Foto: Medcom.id/Sunnahalomi Halakrispen.
"Sempat beberapa kali nungguin kereta datang, berdiri. Kayaknya petugas enggak lihat atau bangkunya penuh sama orang-orang," ujar Nani.
Baca: Difabel Dapat Kesempatan Kerja di Pemprov DKI
Tono dan Nani berharap petugas serta masyarakat dapat lebih memaklumi para penyandang disabilitas dengan mempersilakan duduk atau mengarahkan jalan. Dengan fasilitas yang ada seperti eskalator atau tangga biasa, Tono mengaku kesulitan dan membutuhkan bantuan.
Tono menginginkan disediakannya fasilitas lain yang ramah untuk penyandang disabilitas di seluruh stasiun wilayah Jabodetabek. Untuk penyandang disabilitas pengguna tongkat seperti Tono, ia menginginkan adanya lift untuk memudahkannya naik dan turun lantai.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GKdQ90eN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Tono, penyandang disabilitas, enggan menggunakan eskalator untuk naik ke lantai dua Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Ia memilih menggunakan tangga biasa karena khawatir bila naik eskalator.
"Takut keselip tongkatnya kalau pakai itu (eskalator). Jadi naik tangga saja. Capek sih sebenarnya," kata Tono kepada
Medcom.id di Stasiun Cikini, Selasa, 6 Maret 2018.
Tono ingin pergi ke Bogor bersama Nani, temannya yang juga penyandang tunanetra. Keduanya menunggu kedatangan kereta dengan duduk di bangku yang tersedia di pinggir peron.
Namun, menurut Nani, fasilitas tempat duduk prioritas di dalam stasiun belum dapat digunakan dengan maksimal. Ia belum dapat menikmatinya karena digunakan masyarakat yang bukan penyandang disabilitas.
Kursi prioritas di stasiun digunakan tidak sesuai peruntukannya. Foto: Medcom.id/Sunnahalomi Halakrispen.
"Sempat beberapa kali
nungguin kereta datang, berdiri. Kayaknya petugas enggak lihat atau bangkunya penuh sama orang-orang," ujar Nani.
Baca: Difabel Dapat Kesempatan Kerja di Pemprov DKI
Tono dan Nani berharap petugas serta masyarakat dapat lebih memaklumi para penyandang disabilitas dengan mempersilakan duduk atau mengarahkan jalan. Dengan fasilitas yang ada seperti eskalator atau tangga biasa, Tono mengaku kesulitan dan membutuhkan bantuan.
Tono menginginkan disediakannya fasilitas lain yang ramah untuk penyandang disabilitas di seluruh stasiun wilayah Jabodetabek. Untuk penyandang disabilitas pengguna tongkat seperti Tono, ia menginginkan adanya lift untuk memudahkannya naik dan turun lantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)