Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memetakan daerah-daerah rawan kebakaran. Tercatat puluhan Rukun Warga (RW) di Jakarta masuk kategori berisiko tinggi rawan kebakaran.
"Ada 64 RW yang sangat berisiko tinggi rawan kebakaran dan ada 400 sekian yang rawan kebakaran sisanya masih golongan sedang dan menengah," ujar Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di Balai Kota Jakarta, Kamis, 15 September 2022.
Pemprov DKI Jakarta menggandeng Universitas Indonesia (UI) melakukan penanggulangan kebakaran. Salah satu hasil kolaborasi ini yaitu peta rawan kebakaran.
"Jadi memang dari pihak UI sudah menentukan ada beberapa variabel yang menentukan daerah itu rawan kebakaran. Misalnya tersedianya pos pemadam kebakaran atau tidak, adanya relawan kabarakan atau tidak," ujar dia.
Selain peta rawan kebakaran, pihaknya bersama UI menggelar simulasi penanggulangan bencana kebakaran dan bencana alam di lingkungan Balai Kota, yang berlangsung di Blok G. Kegiatan itu wajib dilaksanakan satu kali dalam setahun sesuai amanat Peraturan Gubernur Nomor 143 Tahun 2016 tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Lingkungan.
Sementara itu, Ketua DRRC UI Fatma Lestari mengatakan peta rawan risiko kebakaran akan mempermudah Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat). Sehingga, daerah dengan risiko tinggi dapat tekan menjadi kategori sedang dan rendah.
"Tujuannya adalah agar proteksi terhadap masyarakat DKI Jakarta dan seluruh aset di DKI Jakarta termasuk diantaranya gedung-gedung tinggi kemudian gedung-gedung yang sangat vital bagi pemerintahan," kata Fatma.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI Jakarta memetakan daerah-daerah rawan kebakaran. Tercatat puluhan Rukun Warga (RW) di Jakarta masuk kategori berisiko tinggi rawan kebakaran.
"Ada 64 RW yang sangat berisiko tinggi rawan kebakaran dan ada 400 sekian yang rawan kebakaran sisanya masih golongan sedang dan menengah," ujar Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di Balai Kota Jakarta, Kamis, 15 September 2022.
Pemprov
DKI Jakarta menggandeng Universitas Indonesia (UI) melakukan penanggulangan kebakaran. Salah satu hasil kolaborasi ini yaitu peta rawan kebakaran.
"Jadi memang dari pihak UI sudah menentukan ada beberapa variabel yang menentukan daerah itu rawan kebakaran. Misalnya tersedianya pos pemadam kebakaran atau tidak, adanya relawan kabarakan atau tidak," ujar dia.
Selain peta rawan kebakaran, pihaknya bersama UI menggelar simulasi penanggulangan bencana kebakaran dan bencana alam di lingkungan Balai Kota, yang berlangsung di Blok G. Kegiatan itu wajib dilaksanakan satu kali dalam setahun sesuai amanat Peraturan Gubernur Nomor 143 Tahun 2016 tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Lingkungan.
Sementara itu, Ketua DRRC UI Fatma Lestari mengatakan peta rawan risiko kebakaran akan mempermudah Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat). Sehingga, daerah dengan risiko tinggi dapat tekan menjadi kategori sedang dan rendah.
"Tujuannya adalah agar proteksi terhadap masyarakat
DKI Jakarta dan seluruh aset di DKI Jakarta termasuk diantaranya gedung-gedung tinggi kemudian gedung-gedung yang sangat vital bagi pemerintahan," kata Fatma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)