Ilustrasi Balai Kota DKI Jakarta/Media Indonesia
Ilustrasi Balai Kota DKI Jakarta/Media Indonesia

Pemprov DKI Gandeng UI Petakan Daerah Rawan Kebakaran

Kautsar Widya Prabowo • 15 September 2022 19:41
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Universitas Indonesia (UI) melalui Unit Kerja Khusus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Disaster Risk Reduction Center (DRRC) melakukan penanggulangan kebakaran di Ibu Kota. Kolaborasi itu salah satunya menghasilkan peta rawan kebakaran.
 
"Jadi memang dari pihak UI sudah menentukan ada beberapa variabel yang menentukan daerah itu rawan kebakaran. Misalnya tersedianya pos pemadam kebakaran atau tidak, adanya relawan kabarakan atau tidak," ujar Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di Balai Kota Jakarta, Kamis, 15 September 2022.
 
Berdasarkan varibel, kata Satriadi, tercatat ada 7.321 rukun warga (RW) yang masuk daerah rawan kebakaran. Dari jumlah tersebut tercatat ada puluhan RW yang masuk kategori risiko tinggi.

"Ada 64 RW yang sangat berisiko tinggi rawan kebakaran dan ada 400 sekian yang rawan kebakaran sisanya masih golongan sedang dan menengah," jelasnya.
 

Baca: Gedung Kemendes di Kalibata Terbakar


Selain peta rawan kebakaran, pihaknya bersama UI menggelar simulasi penanggulangan bencana kebakaran dan bencana alam di lingkungan Balai Kota, yang berlangsung di Blok G. Kegiatan itu wajib dilaksanakan satu kali dalam setahun sesuai amanat Peraturan Gubernur Nomor 143 Tahun 2016 tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Lingkungan.
 
Sementara itu, Ketua DRRC UI Fatma Lestari mengatakan peta rawan risiko kebakaran akan mempermudah Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat). Sehingga daerah dengan risiko tinggi dapat tekan menjadi kategori sedang dan rendah.
 
"Tujuannya adalah agar proteksi terhadap masyarakat DKI Jakarta dan seluruh aset di DKI Jakarta termasuk diantaranya gedung-gedung tinggi kemudian gedung-gedung yang sangat vital bagi pemerintahan," kata dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan