Mulanya, Bripda HS berniat mencuri mobil dan menjualnya untuk mengganti uang kakaknya yang telah digunakan untuk berjudi. Bripda HS kemudian membeli pisau di sebuah toko taktikal di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Sabtu, 21 Januari 2023.
Selanjutnya, Bripda HS menuju Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, untuk memarkirkan kendaraannya. Bripda HS lalu naik TransJakarta menuju Blok M untuk mencari sasaran.
"Namun tersangka akan keliling saja, tapi kembali ke Terminal Kampung Rambutan karena saat itu tersangka belum berani melakukan pencurian," kata penyidik Polda Metro Jaya, Kamis, 16 Februari 2023.
Di Terminal Kampung Rambutan, Bripda HS kemudian sempat mendatangi beberapa taksi online yang sedang mangkal. Namun, lagi-lagi, Bripda HS belum berani melancarkan aksinya.
Keesokan harinya, Bripda HS kembali naik bus TransJakarta ke arah Pinang Ranti. Namun, ia memutuskan untuk berpindah bus dan turun di Halte Semanggi.
Baca: Anggota Densus Pembunuh Sopir Taksi Online Habiskan Duit Kakaknya untuk Berjudi |
Di sana, Bripda HS bertemu korban, yakni Sonny Rizal Taihitu. Bripda HS kemudian meminta korban untuk mengantarkannya ke Cimanggis. Setelah negosiasi harga, korban akhirnya mengantarkan Bripda HS.
Setibanya di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Depok, Bripda HS melancarkan aksi pembunuhan tersebut. Awalnya, Bripda HS meminta korban berhenti dan berpura-pura meminjam uang temannya untuk membayar korban.
Namun, Bripda HS meminta korban mengantarkannya ke ATM terdekat untuk berpura-pura mengambil uang. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan.
Lalu, saat perjalanan, Bripda HS menodongkan pisau ke korban dan mengatakan sebenarnya ia tidak punya uang
"Tersangka mengatakan maaf pak sebenarnya saya tidak punya uang, kemudian pengemudi bertanya maksudnya gimana pak," kata penyidik.
Baca: Habisi Nyawa Selingkuhan Saat Mandi Bareng, Pria di Bekasi Terancam 15 Tahun Bui |
Korban lalu membalikkan badannya. Namun, Bripda HS mengancam korban sambil mengaku sebagai anggota Polri. "Tersangka menodongkan pisau kepada korban sembari mengatakan saya anggota," kata penyidik.
Korban berupaya untuk menghindari ancaman dengan melakukan komunikasi, dan sempat mengelus tangan Bripda HS. Namun, Bripda HS langsung menusuk korban.
"Tersangka menusukkan pisau yang tersangka bawa ke arah korban, namun tersangka tidak tahu ke mana arah tusukan itu namun yang terkahir tersangka menusukan ke kepala," kata penyidik.
Setelah itu, Bripda HS berupaya mengambil alih mobil korban. Namun, upaya itu tak berhasil, karena korban mengunci mobil.
"Setelah tersangka keluar mobil, tersangka mencoba membuka pintu sopir namun ternyata pengemudi telah melakukan sentral lock. Adegan 28 C tersangka mencoba membuka pintu satu per satu namun tidak berhasil," ungkap penyidik.
Baca: Ferdy Sambo Divonis Mati, Wapres: Sesuai dengan Aspirasi Masyarakat |
Korban kemudian membunyikan klakson yang membuat Bripda HS panik dan melarikan diri. Namun, Bripda HS kembali ke mobil korban karena teringat tasnya tertinggal.
Bripda HS mencoba membuka pintu mobil tetapi korban menguncinya dari dalam. Bripda HS kemudian menuju masjid terdekat untuk membersihkan dirinya yang penuh darah korban.
Setelah itu Bripda HS naik angkot menuju Terminal Kampung Rambutan. Bripda HS bertemu penjaga warung dan mengaku habis dirampok. Penjaga warung tersebut memberinya satu buah kaos dan uang Rp20 ribu untuk ongkos ke Bekasi Timur.
Setelah itu, Bripda HS tiba di rumah pamannya di Puri Persada Cibarusah. Pamannya yang curiga meminta Bripda HS untuk jujur. Bripda HS kemudian mengaku telah merampok mobil dan menusuk pemiliknya. Pada hari tersebut, anggota Densus 88 Polri menjemput dan membawa Bripda HS ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News