Jakarta: PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun wisma seni pengganti hotel bintang lima di Taman Ismail Marsuki (TIM), Jakarta Pusat. Wisma tersebut berkapasitas hingga 200 kamar.
"Wisma seni itu yang dulunya pondok-pondok itu, kita berikan semacam losmen. Wisma Seni itu (namanya)," kata Direktur Operasional Jakarta Propertindo (Jakpro) Muhammad Taufiqurrachman di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Februari 2020.
Taufiq menyebut wisma seni hanya untuk seniman dan budayawan yang beraktivitas di TIM. Wisma tak akan dikomersialkan atau disewakan kepada wisatawan.
"Dengan senang hati kami akan memfasilitasi seniman memanfaatkannya," ujar Taufiq.
Pembangunan wisma seni berbeda dengan perencanaan hotel bintang lima yang ditujukan untuk wisatawan. Seniman dan budayawan diminta tak khawatir.
Rencana revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Dok: PT Jakarta Propertindo
Revitalisasi TIM ditarget rampung 2021. Revitalisasi telah rampung 15 persen. Area yang sudah dibangun adalah area parkir TIM, pondasi Perpustakaan dan Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin, dan Masjid Amir Hamzah.
Revitalisasi tak akan menyentuh area cagar budaya TIM seperti Jakarta Planetarium. Target revitalisasi hanya bangunan yang dinilai tak layak atau keamanannya berisiko. Revitalisasi tak akan menyentuh area cagar budaya TIM seperti Jakarta Planetarium.
Gedung Graha Bhakti Budaya (GBB) TIM mulai dibongkar pada Kamis, 6 Februari 2020. Pembongkaran tersebut masuk pada tahap II proses revitalisasi TIM.
Proses revitalisasi TIM memakan biaya hingga Rp1,8 triliun. Revitalisasi akan menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro yang telah masuk dalam APBD DKI Jakarta.
Jakarta: PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun wisma seni pengganti hotel bintang lima di Taman Ismail Marsuki (TIM), Jakarta Pusat. Wisma tersebut berkapasitas hingga 200 kamar.
"Wisma seni itu yang dulunya pondok-pondok itu, kita berikan semacam losmen. Wisma Seni itu (namanya)," kata Direktur Operasional Jakarta Propertindo (Jakpro) Muhammad Taufiqurrachman di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Februari 2020.
Taufiq menyebut wisma seni hanya untuk seniman dan budayawan yang beraktivitas di TIM. Wisma tak akan dikomersialkan atau disewakan kepada wisatawan.
"Dengan senang hati kami akan memfasilitasi seniman memanfaatkannya," ujar Taufiq.
Pembangunan wisma seni berbeda dengan perencanaan hotel bintang lima yang ditujukan untuk wisatawan. Seniman dan budayawan diminta tak khawatir.
Rencana revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Dok: PT Jakarta Propertindo
Revitalisasi TIM ditarget rampung 2021. Revitalisasi telah rampung 15 persen. Area yang sudah dibangun adalah area parkir TIM, pondasi Perpustakaan dan Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin, dan Masjid Amir Hamzah.
Revitalisasi tak akan menyentuh area cagar budaya TIM seperti Jakarta Planetarium. Target revitalisasi hanya bangunan yang dinilai tak layak atau keamanannya berisiko. Revitalisasi tak akan menyentuh area cagar budaya TIM seperti Jakarta Planetarium.
Gedung Graha Bhakti Budaya (GBB) TIM
mulai dibongkar pada Kamis, 6 Februari 2020. Pembongkaran tersebut masuk pada tahap II proses revitalisasi TIM.
Proses revitalisasi TIM memakan biaya hingga Rp1,8 triliun. Revitalisasi akan menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro yang telah masuk dalam APBD DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)