Jakarta: Revitalisasi Taman Ismail Marsuki (TIM) ditargetkan rampung 2021. Proses revitalisasi mencapai 15 persen.
"Yang sudah dibangun saat ini adalah untuk area parkir, pondasi untuk perpustakaan dan dokumentasi sastra H.B Jassin, kemudian Masjid Amir Hamzah," ujar Direktur Operasional Jakarta Propertindo (Jakpro), Muhammad Taufiqurrachman, di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Februari 2020.
Taufiq menuturkan revitalisasi tak akan menyentuh area cagar budaya TIM, seperti Jakarta Planetarium. Sasaran revitalisasi ialah bangunan-bangunan yang dinilai tak layak atau berisiko.
Salah satunya, revitalisasi Gedung Graha Bakti Budaya. Sejumlah fasilitas dalam gedung itu sudah tak layak digunakan.
PT Jakpro mulai membongkar Gedung Graha Bhakti Budaya (GBB), TIM/Antara/Aprillio Akbar
"Misalnya kursi tidak layak, lighting, kemudian pendingin ruangan, dinding bocor, banyak kotoran toilet mampet. Itu yang sangat tidak layak untuk pentas para seniman. Itu yang kita bersihkan kita bangun kembali," kata Taufiq.
Revitalisasi TIM dimulai pada 3 Juli 2019. Gedung Graha Bhakti Budaya (GBB) TIM mulai dibongkar pada Kamis, 6 Februari 2020. Pembongkaran tersebut masuk pada tahap II proses revitalisasi TIM.
Proses revitalisasi TIM memakan biaya hingga Rp1,8 triliun. Revitalisasi tersebut akan menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro yang telah masuk dalam APBD DKI Jakarta.
DPRD DKI Jakarta meyakini PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tetap merevitalisasi TIM dengan PMD yang dipangkas. Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz yakin pemangkasan anggaran tak akan menghambat revitalisasi.
"Tapi direksi Jakpro pasti punya rencana setelah pemotongan itu, karena saya kira mereka cukup siap dan profesional untuk itu," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz dikutip dari Antara, Minggu, 8 Desember 2019.
Jakpro mengusulkan PMD sebesar Rp600 miliar untuk revitalisasi TIM dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020. Namun DPRD DKI Jakarta hanya menyetujui PMD sebesar Rp 200 miliar.
Jakarta: Revitalisasi Taman Ismail Marsuki (TIM) ditargetkan rampung 2021. Proses
revitalisasi mencapai 15 persen.
"Yang sudah dibangun saat ini adalah untuk area parkir, pondasi untuk perpustakaan dan dokumentasi sastra H.B Jassin, kemudian Masjid Amir Hamzah," ujar Direktur Operasional Jakarta Propertindo (Jakpro), Muhammad Taufiqurrachman, di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Februari 2020.
Taufiq menuturkan revitalisasi tak akan menyentuh area cagar budaya TIM, seperti Jakarta Planetarium. Sasaran revitalisasi ialah bangunan-bangunan yang dinilai tak layak atau berisiko.
Salah satunya, revitalisasi Gedung Graha Bakti Budaya. Sejumlah fasilitas dalam gedung itu sudah tak layak digunakan.
PT Jakpro mulai membongkar Gedung Graha Bhakti Budaya (GBB), TIM/Antara/Aprillio Akbar
"Misalnya kursi tidak layak,
lighting, kemudian pendingin ruangan, dinding bocor, banyak kotoran toilet mampet. Itu yang sangat tidak layak untuk pentas para seniman. Itu yang kita bersihkan kita bangun kembali," kata Taufiq.
Revitalisasi TIM dimulai pada 3 Juli 2019. Gedung Graha Bhakti Budaya (GBB) TIM mulai dibongkar pada Kamis, 6 Februari 2020. Pembongkaran tersebut masuk pada tahap II proses revitalisasi TIM.
Proses revitalisasi TIM memakan biaya hingga Rp1,8 triliun. Revitalisasi tersebut akan menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro yang telah masuk dalam APBD DKI Jakarta.
DPRD DKI Jakarta meyakini PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tetap merevitalisasi TIM dengan PMD yang dipangkas. Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz yakin pemangkasan anggaran tak akan menghambat revitalisasi.
"Tapi direksi Jakpro pasti punya rencana setelah pemotongan itu, karena saya kira mereka cukup siap dan profesional untuk itu," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz dikutip dari
Antara, Minggu, 8 Desember 2019.
Jakpro mengusulkan PMD sebesar Rp600 miliar untuk revitalisasi TIM dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020. Namun DPRD DKI Jakarta hanya menyetujui PMD sebesar Rp 200 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)