Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Cemari Teluk Jakarta, Peredaran Parasetamol Dinilai Perlu Dibatasi

Atalya Puspa • 05 Oktober 2021 17:42
Jakarta: Pemerintah dinilai perlu mengendalikan peredaran parasetamol di masyarakat. Hal itu diperlukan untuk merespons temuan kandungan parasetamol di Teluk Jakarta.
 
"Ini harus dilakukan pengelolaan. Sadarkan seluruh lapisan masyarakat bahwa tidak boleh konsumsi obat sembarangan sebelum konsultasi ke dokter," kata peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Etty Riani dalam konferensi pers virtual, Selasa, 5 Oktober 2021.
 
Menurut dia, meski pengaruh pencemaran parasetamol terhadap lingkungan belum diketahui pasti, masalah ini tak bisa disepelekan. Dia mengeklaim peredaran parasetamol di negara maju juga dibatasi.

Baca: Hasil Penelitian Sampel Air Teluk Jakarta Butuh 14 Hari
 
"Tinjau peredaran dan penjualan obat. Ubah paradigma masyarakat yang ingin serba instan," imbuh dia.
 
Etty mengungkapkan parasetamol dalam dosis normal memberikan manfaat meredakan nyeri dan demam. Namun, penggunaan berlebihan berpotensi terjadi bila peredaran parasetamol tak dikendalikan.
 
"Selama ini parasetamol dijual bebas. Masyarakat bebas mengonsumsi tanpa resep dokter di warung mana pun. Mengonsumsi parasetamol sama seperti membeli permen," kata Etty.
 
Ia mengingatkan meskipun obat ringan, masyarakat harus sadar mengonsumsi parasetamol tanpa anjuran dokter bisa membahayakan tubuh. Bila berlebihan, obat itu bisa merusak hati, pencernaan, dan ginjal.
 
"Yang penting masyarakat jangan abai. Kita sebaiknya melakukan sosialisasi continue bahwa obat ini bisa menjadi racun yang jadi emerging pollutants. Untuk penggunaannya harus tanya pada ahli," jelas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan