Ketua panitia acara Forum Untukmu Indonesia (FUI), Dave Revano Santosa (kiri)) dan pengacaranya Henry Indraguna di Polda Metro Jaya. Foto: Medcom.id/Deny Irwanto.
Ketua panitia acara Forum Untukmu Indonesia (FUI), Dave Revano Santosa (kiri)) dan pengacaranya Henry Indraguna di Polda Metro Jaya. Foto: Medcom.id/Deny Irwanto.

Panitia FUI Klaim Kantongi Izin dari Pemprov DKI dan Polisi

Deny Irwanto • 07 Mei 2018 18:53
Jakarta: Ketua panitia acara Forum Untukmu Indonesia (FUI), Dave Revano Santosa membawa sejumlah dokumen saat diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Metro. Dokumen tersebut berkaitan dengan izin acara yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) beberapa waktu lalu.
 
"Dokumen lengkap. Dokumen perizinan yang dimaksud, yang nanti diminta penyidik. Mudah-mudahan sesuai dengan yang diharapkan. Sesuai dengan Pergub 186 pasal 6, kami sudah lengkapi semuanya dari semua sampai terakhir," kata pengacara Dave, Henry Indraguna di Polda Metro Jaya, Senin, 7 Mei 2018. 
 
Henry menjelaskan, sebelum menggelar acara pembagian sembako, kliennya sudah mendapat izin dari Pemprov DKI Jakarta. Ia juga mengklaim telah mengantongi izin masalah keramaian dari pihak kepolisian.

Baca: Penyelidikan Insiden Pembagian Sembako Jalan Terus
 
"Lengkap. Yang penting kan perizinan cuma dua. Izin pemakaian lokasi dan izin ke keramaian," jelas Henry.
 
M. Rizky Syahputra, 10, diduga menjadi korban acara pembagian sembako yang diadakan  FUI di Monas, Jakarta Pusat. Kejadian bermula pada Sabtu, 28 April. Komariyah diantar anaknya menuju titik kumpul warga Pademangan yang hendak berangkat ke Monas.
 
Tak lama berselang, Komariyah melihat kerumunan orang mendesak dari belakang. Saat itu, Komariyah masih menggenggam Rizky yang ikut mengantre.
 
Tiba-tiba ada desakan yang membuat Rizky terjatuh dan terinjak-injak. Komariyah keluar antrean karena melihat Rizky lemas. Rizky dibaringkan di bawah pohon di lingkungan Monas.
 
Baca: Mahesa Sempat Dilarang Ikut Acara Bagi-bagi Sembako
 
Kondisi Rizky semakin memburuk. Bocah itu muntah-muntah dan kejang. Dua orang berpakaian tentara membantu membawa Rizky ke pos kesehatan. Sayangnya, Rizky tak mendapat tindakan medis apa pun karena tak memiliki peralatan dan obat-obatan memadai.
 
Seorang dokter akhirnya merujuk Rizky ke RS Tarakan sekitar jam 13.30 WIB. Rizky dibawa dengan ambulans yang ada di posko dan tiba di IGD RS Tarakan sekitar pukul 14.00 WIB.
 
Rizky sempat dipindahkan ke ruang pediatric intensive care unit (PICU). Namun, nyawa Rizky tak tertolong.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan