Jakarta: Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mengkritik langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyunat target Rumah DP Rp0. Draf perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diajukan Anies ke DPRD DKI Jakarta menunjukkan target awal dan terkini terpaut jauh.
Anggota Fraksi PSI Eneng Malianasari menjelaskan target penyediaan rumah susun sederhana milik (rusunami) dalam (Perda) RPJMD 2017-2022 sebanyak 232.214 unit. Sementara itu, target rusunami berkurang 95,5 persen menjadi 10.460 unit dalam draf perubahan RPJMD.
"Ini menunjukkan bahwa Pak Anies tidak ada kemauan dan keseriusan untuk menjalankan program (Rumah DP Rp0) yang dijanjikan saat kampanye," kata Eneng Malianasari dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 Maret 2021.
Pada RPJMD 2017-2022, 14 ribu unit rusunami dibangun lewat badan usaha milik daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Kemudian, 218.214 unit disediakan melalui KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha) dan pengembang swasta.
Baca:Program Hunian DP Rp0 Dinilai Bermasalah Sejak Awal
Namun, pengadaan rusnami turun menjadi 10.460 unit dalam draf RPJMD. Rinciannya, BUMD membuat 6.971 unit dan badan usaha milik negara (BUMN) 3.489 unit. Target rusunami yang disediakan pengembang swasta tidak lagi disebut.
Eneng juga menyebut kriteria penghasilan yang bisa menikmati program rusunami juga berubah. Di Perda RPJMD, program rusunami bisa diikuti oleh warga yang berpenghasilan maksimal Rp7 juta per bulan. Sedangkan, di perubahan RPJMD, Anies menaikkan batas maksimal penghasilan menjadi Rp14 juta per bulan.
"Belum ada penjelasan dari Pemprov DKI mengapa batas penghasilan dinaikkan menjadi Rp14 juta," lanjut anggota Komisi B tersebut.
Ia berasumsi perubahan tersebut karena jumlah rumah yang terjual masih sedikit, yaitu 481 unit per November 2020. Namun, kenaikan batas penghasilan itu justru dinilai akan makin menutup keinginan masyarakat kelas menengah memiliki hunian .
"Kalau begini, di mana letak keberpihakan yang dijanjikan saat kampanye?" kata Eneng.
Jakarta: Fraksi PSI DPRD
DKI Jakarta mengkritik langkah Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menyunat target Rumah DP Rp0. Draf perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diajukan Anies ke DPRD DKI Jakarta menunjukkan target awal dan terkini terpaut jauh.
Anggota Fraksi PSI Eneng Malianasari menjelaskan target penyediaan rumah susun sederhana milik (rusunami) dalam (Perda) RPJMD 2017-2022 sebanyak 232.214 unit. Sementara itu, target rusunami berkurang 95,5 persen menjadi 10.460 unit dalam draf perubahan RPJMD.
"Ini menunjukkan bahwa Pak Anies tidak ada kemauan dan keseriusan untuk menjalankan program (Rumah DP Rp0) yang dijanjikan saat kampanye," kata Eneng Malianasari dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 Maret 2021.
Pada RPJMD 2017-2022, 14 ribu unit rusunami dibangun lewat badan usaha milik daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Kemudian, 218.214 unit disediakan melalui KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha) dan pengembang swasta.
Baca:
Program Hunian DP Rp0 Dinilai Bermasalah Sejak Awal
Namun, pengadaan rusnami turun menjadi 10.460 unit dalam draf RPJMD. Rinciannya, BUMD membuat 6.971 unit dan badan usaha milik negara (BUMN) 3.489 unit. Target rusunami yang disediakan pengembang swasta tidak lagi disebut.
Eneng juga menyebut kriteria penghasilan yang bisa menikmati program rusunami juga berubah. Di Perda RPJMD, program rusunami bisa diikuti oleh warga yang berpenghasilan maksimal Rp7 juta per bulan. Sedangkan, di perubahan RPJMD, Anies menaikkan batas maksimal penghasilan menjadi Rp14 juta per bulan.
"Belum ada penjelasan dari Pemprov DKI mengapa batas penghasilan dinaikkan menjadi Rp14 juta," lanjut anggota Komisi B tersebut.
Ia berasumsi perubahan tersebut karena jumlah rumah yang terjual masih sedikit, yaitu 481 unit per November 2020. Namun, kenaikan batas penghasilan itu justru dinilai akan makin menutup keinginan masyarakat kelas menengah memiliki
hunian .
"Kalau begini, di mana letak keberpihakan yang dijanjikan saat kampanye?" kata Eneng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)