Lahan sengketa di Cengkareng Barat. Foto: MTVN/Wanda Indana
Lahan sengketa di Cengkareng Barat. Foto: MTVN/Wanda Indana

Memburu Lurah Tarso, Saksi Kunci Pembelian Lahan Cengkareng

Nur Azizah • 30 Juni 2016 17:20
medcom.id, Jakarta: Tarso, mantan Lurah Cengkareng Barat menjadi saksi kunci pembelian lahan seluas 4,6 hektare seharga Rp648 miliar yang kini jadi polemik. Namun keberadaan Tarso kini tidak diketahui.
 
Metrotvnews.com berusaha menelusuri jejak Tarso. Dia dikabarkan dimutasi ke Kelurahan Pegadungan. Namun, saat menyambangi Kelurahan Pegadungan, Tarso tidak ada di tempat.
 
"Dia sudah tidak menjabat jadi lurah Pegadungan lagi. Sudah dimutasi," kata Lurah Pegadungan, Jufri, kepada Metrotvnews.com di Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat, Kamis (30/6/2016).
 
Jufri menggantikan jabatan Tarso sekitar sepekan lalu. Tarso kini ditugaskan di Kelurahan Duri Kosambi.
 
Saat menyambangi kantor Kelurahan Duri Kosambi, Tarso juga tidak berada di tempat. Menurut Lurah Duri Kosambi, Irwansyah, Tarso sudah hampir sepekan tak masuk kerja.
 
 
Memburu Lurah Tarso, Saksi Kunci Pembelian Lahan Cengkareng
Kelurahan Pegadungan. Foto: MTVN/Nur Azizah

Irwansyah tidak tahu Tarso akan menduduki jabatan apa di kelurahan yang dia pimpin. Pasalnya, Irwansyah belum menerima surat penugasan Tarso.
 
"Dia belum masuk sampai hari ini. Saya juga belum tahu dia bakal menjabat sebagai apa. Belum ada surat juga," kata Irwansyah di Kelurahan Duri Kosambi.
 
Baca: Saksi Kunci Ungkap Skandal Pembelian Tanah di Cengkareng Barat
 
Tempat tinggal Tarso di Jalan Ulan Jaya RW 03, Duri Kosambi, Jakarta Barat, sore ini tampak sepi. Dari balik gerbang, yang terlihat hanya tiang-tiang besi yang masih dalam proses pembangunan.
 
Salah satu tetangga Tarso yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, sudah tiga hari Tarso tidak di rumah. Ia tidak tahu ke mana rimbanya.
 
"Orangnya tidak ada. Sudah tiga hari tidak kelihatan. Saya enggak tahu ke mana, mudik atau pergi," kata pria yang akrab dipanggil Pak Haji itu.
 
Tarso menjadi Lurah Cengkareng Barat saat Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli tanah itu dari Toeti Noezlar Soekarno. Ternyata BPK menyebut tanah itu milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta.
 
Memburu Lurah Tarso, Saksi Kunci Pembelian Lahan Cengkareng
Rumah Tarso di Jalan Ulan Jaya RW 03, Duri Kosambi, Jakarta Barat. Foto: MTVN/Nur Azizah
 
Dalam laporan BPK, lahan DKPKP tersebut pernah dalam sengketa dengan PT Sabar Ganda milik DL Sitorus. Namun Mahkamah Agung pernah mengeluarkan nomor putusan 1102/pdt/2011 pada 1 Februari 2012 yang menolak gugatan PT Sabar Ganda terhadap lahan DKPKP.
 
Akibat kejadian itu, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI terancam merugi Rp648 miliar. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah melaporkan kasus ini ke KPK.
 
Bareskrim Polri dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) sudah mendatangi kantor Kelurahan Cengkareng, kemarin. Petugas juga meminta beberapa dokumen yang dianggap berhubungan dengan kepemilikan tanah yang kini diklaim sejumlah pihak itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan