Jakarta: Sudah berkali-kali becak milik Rusdi digaruk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Mulanya pada 1998, saat Jakarta tengah dipimpin Sutiyoso.
Kala itu, Rusdi tengah mengantar penumpang dari pasar Petak Sembilan, Glodok, menuju rumahnya. Tak disangka, di tengah perjalanan becak milik Rusdi diangkut.
Pengalaman pahit itu berulang pada zaman Gubernur Fauzi Bowo. Rusdi bahkan sampai kena razia dua kali. "Sudah kenyang kena razia. Tapi habis dirazia langsung ditebus lagi," kata Rusdi kepada Medcom.id, Glodok, Jakarta Barat, Jumat, 19 Januari 2018.
Lima tahun belakangan usaha Rusdi lancar. Belum pernah kena 'garuk' lagi. Pria berusia 73 tahun ini meyakini, asal tidak ke jalan raya, semua aman.
"Makanya sejak itu enggak pernah keluar dari sini (jalan kampung). Alhamdulillah, dari zaman Jokowi sampai sekarang enggak pernah kena razia," ujar dia.
Baca: Becak Melenggang di Petak Sembilan
Cerita yang sama juga datang dari Yanto, tukang becak di Glodok, Jakarta Barat. Warga asal Tegal ini mengaku sudah puas kena razia.
Terakhir diangkut Satpol PP pada masa Gubernur Fauzi Bowo. Yanto pun harus berkali-kali membeli becak baru. "Saat itu harganya masih Rp500 ribu," imbuhnya.
Pada zaman Jokowi hingga Basuki Tjahaja Purnama keberadaan becak semakin diperketat. Mereka tidak boleh melintasi jalan protokol di Ibu Kota.
"Emang dibatasi, enggak boleh keluar, tapi enggak pernah ada razia. Kalau dulu, di pasar aja dikejar" ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan melegalkan becak di Ibu Kota. Dia bilang aturan dibuat untuk memberikan rasa aman kepada para pengemudi becak.
"Nanti saya bicara dengan Dinas Perhubungan DKI untuk menata itu semua," ujar Anies kepada awak media di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari 2018.
Dengan cara itu pula, kata dia, jumlah becak di Ibu Kota mudah dikontrol. Anies menuturkan rencana pengoperasian becak belum akan diwujudkan dalam waktu dekat. Rencana masih dimatangkan demi keadilan dan keberpihakan.
Jakarta: Sudah berkali-kali becak milik Rusdi digaruk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Mulanya pada 1998, saat Jakarta tengah dipimpin Sutiyoso.
Kala itu, Rusdi tengah mengantar penumpang dari pasar Petak Sembilan, Glodok, menuju rumahnya. Tak disangka, di tengah perjalanan becak milik Rusdi diangkut.
Pengalaman pahit itu berulang pada zaman Gubernur Fauzi Bowo. Rusdi bahkan sampai kena razia dua kali. "Sudah kenyang kena razia. Tapi habis dirazia langsung ditebus lagi," kata Rusdi kepada
Medcom.id, Glodok, Jakarta Barat, Jumat, 19 Januari 2018.
Lima tahun belakangan usaha Rusdi lancar. Belum pernah kena 'garuk' lagi. Pria berusia 73 tahun ini meyakini, asal tidak ke jalan raya, semua aman.
"Makanya sejak itu enggak pernah keluar dari sini (jalan kampung). Alhamdulillah, dari zaman Jokowi sampai sekarang enggak pernah kena razia," ujar dia.
Baca: Becak Melenggang di Petak Sembilan
Cerita yang sama juga datang dari Yanto, tukang becak di Glodok, Jakarta Barat. Warga asal Tegal ini mengaku sudah puas kena razia.
Terakhir diangkut Satpol PP pada masa Gubernur Fauzi Bowo. Yanto pun harus berkali-kali membeli becak baru. "Saat itu harganya masih Rp500 ribu," imbuhnya.
Pada zaman Jokowi hingga Basuki Tjahaja Purnama keberadaan becak semakin diperketat. Mereka tidak boleh melintasi jalan protokol di Ibu Kota.
"Emang dibatasi, enggak boleh keluar, tapi enggak pernah ada razia. Kalau dulu, di pasar aja dikejar" ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan melegalkan becak di Ibu Kota. Dia bilang aturan dibuat untuk memberikan rasa aman kepada para pengemudi becak.
"Nanti saya bicara dengan Dinas Perhubungan DKI untuk menata itu semua," ujar Anies kepada awak media di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari 2018.
Dengan cara itu pula, kata dia, jumlah becak di Ibu Kota mudah dikontrol. Anies menuturkan rencana pengoperasian becak belum akan diwujudkan dalam waktu dekat. Rencana masih dimatangkan demi keadilan dan keberpihakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)