Jakarta: Kasus positif covid-19 di Jakarta mengalami peningkatan sepekan terakhir. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan penambahan kasus tak lepas dari upaya penemuan kasus covid-19 secara aktif (Active Case Finding/ACF).
"Kami mendorong dilakukannya ACF ini untuk menekan laju penularan, memperketat kondisi agar tidak ada kebocoran. Kami secara aktif melakukan skrining PCR di lokasi berisiko tinggi, yaitu RT zona merah/oranye/kuning, pada populasi tertutup (closed population) di daerah transmisi kasus tinggi zona RT tersebut, seperti di sekolah, panti asuhan, perkantoran, asrama, mal, dan lain-lain," kata Widyastuti dalam keterangan resmi, Kamis, 14 Oktober 2021.
Pada 8 Oktober, jumlah kasus baru covid-19 di Jakarta 100 kasus. Kemudian, pada 9 Oktober bertambah mencapai 140 kasus.
Jumlah ini menurun pada 10 Oktober dengan 41 kasus. Kemudian, angkanya meningkat kembali ke 143 kasus dan pada 12 Oktober jumlah kasus baru mencapai 278 kasus.
Widyastuti menjelaskan pihaknya juga meningkatkan ratio tracing. Per 12 Oktober 2021, ratio tracing di Jakarta sebesar 13,62. Artinya, satu kasus positif dilakukan PCR kepada rata-rata 13-14 orang yang berkontak erat.
Dengan jumlah tes yang banyak, tentu berdampak pada tren persentase kasus positif atau positivity rate yang turut mengalami peningkatan. Namun, angkanya masih jauh di bawah 5 persen. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, positivity rate sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,8 persen.
"Meskipun ada sedikit peningkatan kasus di Jakarta, tapi perlu saya garisbawahi di sini bahwa angka kematian tetap rendah. Pada tanggal 13 Oktober, 0 kematian. Lalu, tanggal 12 Oktober, 1 kematian. Vaksinasi dan deteksi dini cukup berperan dalam menekan angka kematian," jelas dia.
Capaian vaksinasi di Jakarta
Widyastuti menuturkan cakupan vaksinasi covid-19 KTP DKI Jakarta per 13 Oktober 2021 untuk dosis pertama 6.985.464 (78 persen) dan dosis kedua 5.400.282 (60 persen) dari total penduduk DKI Jakarta. Terkait deteksi dini, kasus positif dapat segera ditemukan dan mendapatkan perawatan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan keparahan dan kematian.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta per 13 Oktober 2021, dari 140 RS yang merawat covid-19 di Jakarta, persentase keterisian tempat tidur isolasi sebesar 7 persen atau 369 pasien isolasi dari total ketersediaan tempat tidur isolasi sebanyak 5.471. Sedangkan, persentase keterisian tempat tidur ICU sebesar 19 persen atau 173 pasien ICU dari total ketersediaan tempat tidur ICU sebanyak 935.
"Untuk seluruh masyarakat yang beraktivitas di Jakarta, kami imbau agar tetap waspada, terapkan protokol kesehatan dengan benar dan tentunya lakukan vaksinasi. Mari segera vaksinasi lengkap dua kali bagi semua warga usia 12 tahun ke atas," kata Widyastuti.
Dia memastikan DKI Jakarta siap membantu memvaksin dosis pertama dan dosis kedua untuk KTP seluruh Indonesia tanpa perlu membawa surat keterangan domisili. Vaksinasi terbukti efektif mencegah perawatan rumah sakit dan meninggal akibat covid-19.
"Semoga DKI Jakarta bisa mengendalikan pandemi ini dan kasus positif nantinya dapat terus turun," kata dia.
Baca: Menkes Jamin Suku Badui Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19
Jakarta:
Kasus positif covid-19 di Jakarta mengalami peningkatan sepekan terakhir. Kepala Dinas Kesehatan
DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan penambahan kasus tak lepas dari upaya penemuan kasus
covid-19 secara aktif (
Active Case Finding/ACF).
"Kami mendorong dilakukannya ACF ini untuk menekan laju penularan, memperketat kondisi agar tidak ada kebocoran. Kami secara aktif melakukan skrining PCR di lokasi berisiko tinggi, yaitu RT zona merah/oranye/kuning, pada populasi tertutup (
closed population) di daerah transmisi kasus tinggi zona RT tersebut, seperti di sekolah, panti asuhan, perkantoran, asrama, mal, dan lain-lain," kata Widyastuti dalam keterangan resmi, Kamis, 14 Oktober 2021.
Pada 8 Oktober, jumlah kasus baru covid-19 di Jakarta 100 kasus. Kemudian, pada 9 Oktober bertambah mencapai 140 kasus.
Jumlah ini menurun pada 10 Oktober dengan 41 kasus. Kemudian, angkanya meningkat kembali ke 143 kasus dan pada 12 Oktober jumlah kasus baru mencapai 278 kasus.
Widyastuti menjelaskan pihaknya juga meningkatkan
ratio tracing. Per 12 Oktober 2021,
ratio tracing di Jakarta sebesar 13,62. Artinya, satu kasus positif dilakukan PCR kepada rata-rata 13-14 orang yang berkontak erat.
Dengan jumlah tes yang banyak, tentu berdampak pada tren persentase kasus positif atau
positivity rate yang turut mengalami peningkatan. Namun, angkanya masih jauh di bawah 5 persen. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta,
positivity rate sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,8 persen.
"Meskipun ada sedikit peningkatan kasus di Jakarta, tapi perlu saya garisbawahi di sini bahwa angka kematian tetap rendah. Pada tanggal 13 Oktober, 0 kematian. Lalu, tanggal 12 Oktober, 1 kematian. Vaksinasi dan deteksi dini cukup berperan dalam menekan angka kematian," jelas dia.
Capaian vaksinasi di Jakarta
Widyastuti menuturkan cakupan
vaksinasi covid-19 KTP DKI Jakarta per 13 Oktober 2021 untuk dosis pertama 6.985.464 (78 persen) dan dosis kedua 5.400.282 (60 persen) dari total penduduk DKI Jakarta. Terkait deteksi dini, kasus positif dapat segera ditemukan dan mendapatkan perawatan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan keparahan dan kematian.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta per 13 Oktober 2021, dari 140 RS yang merawat covid-19 di Jakarta, persentase keterisian tempat tidur isolasi sebesar 7 persen atau 369 pasien isolasi dari total ketersediaan tempat tidur isolasi sebanyak 5.471. Sedangkan, persentase keterisian tempat tidur ICU sebesar 19 persen atau 173 pasien ICU dari total ketersediaan tempat tidur ICU sebanyak 935.
"Untuk seluruh masyarakat yang beraktivitas di Jakarta, kami imbau agar tetap waspada, terapkan protokol kesehatan dengan benar dan tentunya lakukan vaksinasi. Mari segera vaksinasi lengkap dua kali bagi semua warga usia 12 tahun ke atas," kata Widyastuti.
Dia memastikan DKI Jakarta siap membantu memvaksin dosis pertama dan dosis kedua untuk KTP seluruh Indonesia tanpa perlu membawa surat keterangan domisili. Vaksinasi terbukti efektif mencegah perawatan rumah sakit dan meninggal akibat covid-19.
"Semoga DKI Jakarta bisa mengendalikan pandemi ini dan kasus positif nantinya dapat terus turun," kata dia.
Baca:
Menkes Jamin Suku Badui Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)