Jakarta: PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berharap dapat menyedot minat masyarakat ketika beroperasi Maret 2019. Moda transportasi ini diharap bisa mengalihkan pengguna kendaraan pribadi kepada kendaraan umum.
"Targetnya 60 ribu itu per hari. Jadi, kita mulai dengan 65 ribu pelan-pelan jadi 135 ribu," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Desember 2018.
Menurut dia, untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja keras yang maksimal. Salah satunya dengan sosialisasi ke masyarakat. "Yang terpenting saat ini adalah agar masyarakat merawat dan memulai menggunakan itu," tambah dia.
Saat ini, MRT memiliki 16 rangkaian kereta. Satu rangkaian terdiri enam gerbong. Satu rangkaian kereta pun dapat memuat 1.850 sampai 1.900 orang.
Baca: MRT Jakarta Diberi Nama Ratangga
Peneliti Institut Studi Transportasi Deddy Herlambang optimistis pengguna transportasi publik bisa berubah dengan adanya moda baru. Pasalnya, pengguna MRT dianggap kelompok baru yang gampang dibentuk.
“Penumpang MRT akan menjadi komunitas baru yang akan menerima sosialisasi baru, fasilitas baru, dan itu akan membentuk kebiasaan yang baru,” ujar Deddy.
Menurut dia, yang tidak kalah penting ialah adanya edukasi layanan serta fasilitas yang mendukung terbentuknya perilaku. Misalnya ketepatan waktu yang bisa mengubah masyarakat menjadi lebih disiplin dan teratur.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yNLdr9PN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berharap dapat menyedot minat masyarakat ketika beroperasi Maret 2019. Moda transportasi ini diharap bisa mengalihkan pengguna kendaraan pribadi kepada kendaraan umum.
"Targetnya 60 ribu itu per hari. Jadi, kita mulai dengan 65 ribu pelan-pelan jadi 135 ribu," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Desember 2018.
Menurut dia, untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja keras yang maksimal. Salah satunya dengan sosialisasi ke masyarakat. "Yang terpenting saat ini adalah agar masyarakat merawat dan memulai menggunakan itu," tambah dia.
Saat ini, MRT memiliki 16 rangkaian kereta. Satu rangkaian terdiri enam gerbong. Satu rangkaian kereta pun dapat memuat 1.850 sampai 1.900 orang.
Baca: MRT Jakarta Diberi Nama Ratangga
Peneliti Institut Studi Transportasi Deddy Herlambang optimistis pengguna transportasi publik bisa berubah dengan adanya moda baru. Pasalnya, pengguna MRT dianggap kelompok baru yang gampang dibentuk.
“Penumpang MRT akan menjadi komunitas baru yang akan menerima sosialisasi baru, fasilitas baru, dan itu akan membentuk kebiasaan yang baru,” ujar Deddy.
Menurut dia, yang tidak kalah penting ialah adanya edukasi layanan serta fasilitas yang mendukung terbentuknya perilaku. Misalnya ketepatan waktu yang bisa mengubah masyarakat menjadi lebih disiplin dan teratur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)