medcom.id, Bekasi: Darisman, 46, menceritakan awal mula angkotnya terpilih sebagai percontohan angkot berpendingin udara (AC/air conditioner). Angkot Darisman satu-satunya yang difasilitasi AC oleh Kementerian Perhubungan.
"Awalnya istri saya diajak ikut rapat sama Organda, ojek online, taksi online, dan kendaraan umum lainnya," kata Darisman kepada Metrotvnews.com, Bekasi, Kamis 6 Juli 2017.
Dalam rapat, hadir Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto. Saat itu, Pudji meminta pendapat Rosi, 47, istri Darisman, terkait banyaknya transportasi online di Jakarta.
Klik: Seluruh Angkot di Jakarta Harus Ber-AC pada 2018
Menurut Rosi, seperti diceritakan Darisman, pendapatan angkot turun sejak beredarnya angkutan berbasis aplikasi. Jangankan pendapatan lebih untuk dibawa pulang, mencari setoran saja sopir angkot kesulitan.
"Biasanya setoran Rp150 ribu, sekarang Rp100 ribu saja susah," kata Darisman. Angkot yang dikendarai Darisman untuk trayek Pondok Gede-Terminal Bekasi.
Mendapat keluhan itu, Pudji menawarkan ide kepada Rosi agar angkotnya difasilitasi AC. Semua biaya pemasangan AC ditanggung Kemenhub. Rosi setuju.
Klik: Organda Tangerang Tolak Kebijakan Pemasangan AC pada Angkot
Ia dan suaminya mempercepat proses pemasangan AC. Hasil pencarian Darisman, biaya pemasangan AC ada yang Rp20 juta, Rp18 juta, dan Rp15 juta. Darisman mengambil harga paling murah dan melaporkan ke Pudji.
"Dibilang sama pak Dirjen, saya transfer Rp15 juta untuk pembiayaannya," ujar Darisman.
Tapi Darisman bukan tidak mengeluarkan modal. Ia merogoh sekira Rp10 juta untuk merombak interior angkot. "Semua habis 25 juta," ucapnya.
medcom.id, Bekasi: Darisman, 46, menceritakan awal mula angkotnya terpilih sebagai percontohan angkot berpendingin udara (AC/air conditioner). Angkot Darisman satu-satunya yang difasilitasi AC oleh Kementerian Perhubungan.
"Awalnya istri saya diajak ikut rapat sama Organda, ojek online, taksi online, dan kendaraan umum lainnya," kata Darisman kepada
Metrotvnews.com, Bekasi, Kamis 6 Juli 2017.
Dalam rapat, hadir Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto. Saat itu, Pudji meminta pendapat Rosi, 47, istri Darisman, terkait banyaknya transportasi online di Jakarta.
Klik: Seluruh Angkot di Jakarta Harus Ber-AC pada 2018
Menurut Rosi, seperti diceritakan Darisman, pendapatan angkot turun sejak beredarnya angkutan berbasis aplikasi. Jangankan pendapatan lebih untuk dibawa pulang, mencari setoran saja sopir angkot kesulitan.
"Biasanya setoran Rp150 ribu, sekarang Rp100 ribu saja susah," kata Darisman. Angkot yang dikendarai Darisman untuk trayek Pondok Gede-Terminal Bekasi.
Mendapat keluhan itu, Pudji menawarkan ide kepada Rosi agar angkotnya difasilitasi AC. Semua biaya pemasangan AC ditanggung Kemenhub. Rosi setuju.
Klik: Organda Tangerang Tolak Kebijakan Pemasangan AC pada Angkot
Ia dan suaminya mempercepat proses pemasangan AC. Hasil pencarian Darisman, biaya pemasangan AC ada yang Rp20 juta, Rp18 juta, dan Rp15 juta. Darisman mengambil harga paling murah dan melaporkan ke Pudji.
"Dibilang sama pak Dirjen, saya transfer Rp15 juta untuk pembiayaannya," ujar Darisman.
Tapi Darisman bukan tidak mengeluarkan modal. Ia merogoh sekira Rp10 juta untuk merombak interior angkot. "Semua habis 25 juta," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)