Desi, pengusaha ekspedisi, merugi akibat penutupan Jalan Jati Baru, Tanah Abang. Foto: Medcom.id/Whisnu Mardiansyah.
Desi, pengusaha ekspedisi, merugi akibat penutupan Jalan Jati Baru, Tanah Abang. Foto: Medcom.id/Whisnu Mardiansyah.

Penutupan Jalan Jati Baru 'Matikan' Pengusaha Ekspedisi

Whisnu Mardiansyah • 22 Desember 2017 17:09
Jakarta: Pengusaha jasa pengiriman barang atau ekspedisi merugi puluhan juta rupiah setelah Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ditutup. Aktivitas bongkar muat barang tak bisa dilakukan sejak pagi hingga sore.
 
"Jam segini (14.00) biasanya waktunya bongkar muat barang. Sudah ditutup mau diapain lagi," kata Desi, salah satu pengusaha ekspedisi, kepada Medcom.id, di Kantor RW 01 Kampung Bali, Tanah Abang, Jumat, 22 Desember 2017.
 
Menurut Desi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak berdialog dengan warga sekitar sebelum penutupan jalan terlaksana. Tiba-tiba pagi tadi mobil ekspedisi miliknya sudah tidak bisa melewati Jalan Jati Baru Raya.

"Mobil saya harus bayar parkir dari pagi sampai sore di sana," kata Desi.
 
Hal senada dikatakan Eko, pemilik jasa ekspedisi Jakarta-Palembang. Ia merasa Pemprov DKI telah 'mematikan' mata pencahariannya. Dia merugi sekitar Rp40 juta dalam sehari begitu Jalan Jati Baru Raya ditutup.
 
Baca: Anies Klaim Pengalihan Arus Tak Tutup Akses Warga
 
"Banyak ketahan barang yang dikirim, harapan kami langsung dibuka lagi," pinta Eko.
 
Pengusaha jasa ekspedisi lainnya, Andri, pun demikian. Ia mengalami kerugian Rp13 juta imbas penutupan jalan ini. Ia meminta Pemprov DKI Jakarta memikirkan ulang program ini. 
 
"Kami tidak mendapatkan selebaran tiba-tiba ditutup," keluh dia. 
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan