Jakarta: Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) melakukan aksi mandi bersama di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Aksi yang dilakukan sekitar 80 warga Rawa Badak dan Muara Angke itu bertujuan untuk menuntut Pemprov DKI.
"Kita kan sudah memenangi gugatan air, jadi kita minta kepada Pemprov DKI untuk segera melaksanakan bahwa air itu dikembalikan kepada PAM. Sampai saat ini kan belum dijalanin," ujar Koordinator Solidaritas Perempuan Jabotabek Erna Rosalina di depan Balai Kota Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018.
Erna menegaskan aksi ini sengaja dilakukan bertepatan dengan Hari Air Sedunia. "Ini Hari Air Sedunia dan masyarakat masih kesulitan mengakses air bersih. Jadi, pemda harus menjalani keputusan MA," tandas dia.
Aksi mandi bersama, kata Erna, sebagai wujud bahwa mereka tidak memiliki cukup air untuk mandi. Lantaran, di wilayah Rawa Badak dan Muara Angke air bersih terbatas.
Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) di depan Balaikota Jakarta - Medcom.id/Sunnaholomi Halakrispen.
(Baca juga: PAM Jaya Loyo)
"Memang benar-benar nggak ada air. Makanya kita mau mandi bareng. Di sini mau numpang mandi," ucap Erna.
Erna dan warga lain berencana mengambil air dari Gedung Balai Kota Jakarta untuk mandi. Namun, ia mengaku belum tahu diizinkan atau tidak.
"Kita mau ambil, minta dari dalam. Tapi kita belum tahu boleh atau nggak," tutur dia.
Apabila tidak diperbolehkan masuk, Erna bilang tetap akan mandi dengan air yang telah dibawa. Pantauan Medcom.id, terdapat mobil yang membawa sekitar 12 jerigen air.
"Itu (jerigen air) dari pedagang. Kalau memang nggak ada, ya kita akan beli (air dari pedagang yang turut hadir). Ini loh air yang kita bawa tapi nggak cuma-cuma kita bawa dari sumber air, tapi ini beli," pungkas dia.
Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) di depan Balaikota Jakarta - Medcom.id/Sunnaholomi Halakrispen.
(Baca juga: PAM Jaya Dianjurkan Setop Swastanisasi)
Jakarta: Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) melakukan aksi mandi bersama di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Aksi yang dilakukan sekitar 80 warga Rawa Badak dan Muara Angke itu bertujuan untuk menuntut Pemprov DKI.
"Kita kan sudah memenangi gugatan air, jadi kita minta kepada Pemprov DKI untuk segera melaksanakan bahwa air itu dikembalikan kepada PAM. Sampai saat ini kan belum dijalanin," ujar Koordinator Solidaritas Perempuan Jabotabek Erna Rosalina di depan Balai Kota Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018.
Erna menegaskan aksi ini sengaja dilakukan bertepatan dengan Hari Air Sedunia. "Ini Hari Air Sedunia dan masyarakat masih kesulitan mengakses air bersih. Jadi, pemda harus menjalani keputusan MA," tandas dia.
Aksi mandi bersama, kata Erna, sebagai wujud bahwa mereka tidak memiliki cukup air untuk mandi. Lantaran, di wilayah Rawa Badak dan Muara Angke air bersih terbatas.
Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) di depan Balaikota Jakarta - Medcom.id/Sunnaholomi Halakrispen.
(Baca juga:
PAM Jaya Loyo)
"Memang benar-benar nggak ada air. Makanya kita mau mandi bareng. Di sini mau numpang mandi," ucap Erna.
Erna dan warga lain berencana mengambil air dari Gedung Balai Kota Jakarta untuk mandi. Namun, ia mengaku belum tahu diizinkan atau tidak.
"Kita mau ambil, minta dari dalam. Tapi kita belum tahu boleh atau nggak," tutur dia.
Apabila tidak diperbolehkan masuk, Erna bilang tetap akan mandi dengan air yang telah dibawa. Pantauan Medcom.id, terdapat mobil yang membawa sekitar 12 jerigen air.
"Itu (jerigen air) dari pedagang. Kalau memang nggak ada, ya kita akan beli (air dari pedagang yang turut hadir). Ini loh air yang kita bawa tapi nggak cuma-cuma kita bawa dari sumber air, tapi ini beli," pungkas dia.
Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) di depan Balaikota Jakarta - Medcom.id/Sunnaholomi Halakrispen.
(Baca juga:
PAM Jaya Dianjurkan Setop Swastanisasi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)