Masing-masing ruas jalan memiliki lebar lubang yang berbeda. Di Jalan Salemba misalnya, hanya berlubang sekitar 20 centimeter.
Sedangkan di Jalan Marunda memiliki lubang dengan diameter hingga satu meter. Jalan berlubang disebabkan banyak faktor, seperti beban kendaraan dan usia pondasi.
"Di Cilincing itu bisa (berdiameter) satu meter karena itu di dilewati tronton-tronton besar. Tapi kalau jalan-jalan lokal itu 20 hingga 30 centimeter, tergantung sifat beban yang lewat," kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pemeliharaan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hans Mahendra saat dihubungi Medcom.id, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Januari 2019.
Baca: Jalan Rusak di Musim Hujan Jangan Diabaikan
Cuaca juga bisa menjadi biang kerok dari kerusakan jalan. Terlebih pada jalan yang sudah berusia lebih dari 10 tahun. "Ya jelas (berpengaruh) sekali karena pondasi itu isinya batu-batu yang tersusun. Kalau air masuk pondasinya tidak stabil karena terendam air," ungkap dia.
Agar lubang tak bertambah lebar, Hans telah berkoordinasi dengan pasukan kuning di tiap kecamatan untuk segera menambal. Biasanya, perbaikan dilakukan malam hari ketika lalu lintas mulai sepi.
"Kalau ada laporan langsung kita tambal, kita mengusahakan agar lubang itu tidak berkembang agar pondasinya tidak rusak," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id