Jakarta: Komisi B DPRD DKI Jakarta sudah menghubungi Plt Direktur Utama Food Station Thomas Hadinata. Hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok beras dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Kondisi pasokan beras terpantau aman,” kata Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz kepada Media Indonesia, Minggu, 20 Desember 2020.
Berdasarkan pemaparan Thomas, terang dia, stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras yang ada di Pasar Induk Beras Cipinang terpantau mencapai 31 ribu ton pada Sabtu, 19 Desember 2020. Aziz menilai stok ini mampu memenuhi kebutuhan Jakarta masyarakat dalam 10-14 hari meskipun tidak ada masuk beras sama sekali.
"Masyarakat tidak perlu khawatir mengenai pasokan dan harga beras selama Nataru 2020,” kata dia.
Harga beras juga tidak mengalami kenaikan. Harga beras medium IR3 stabil sebesar Rp8.750 per kilogram (kg). Tidak seperti tahun sebelumnya ada gejolak harga dan stok setiap akhir tahun.
Aziz menyampaikan stok beras cenderung stabil karena kemarau basah yang terjadi di tahun ini. Sehingga, luasan tanaman padi dan panen lebih banyak dari tahun sebelumnya. Selain itu, ada program bansos covid-19 yang menyertakan beras mengakibatkan transaksi beras di perdagangan umum dan di pasar menurun.
Baca: Mentan Pastikan Stok Beras Aman
Aziz menjelaskan Food Station selain mengontrol dan memantau pasokan beras yang ada di Pasar Induk Beras Cipinang juga selalu mempunyai buffer stok sebanyak 10,000 ton. Stok beras itu untuk kegiatan komersil dan kegiatan stabilitas harga.
Kegiatan itu juga ditopang tiga rice milling unit milik Food Station yang berlokasi di Cipinang dan Pamanukan. Kemudian, ada support dari rice milling unit milik rekanan Food Station yang siap memasok kebutuhan untuk Jakarta dan Food Station.
“Food Station juga tidak risau untuk kelangkaan pasokan karena sebagian pasokan yang didapat adalah hasil kerja sama contract farming dengan petani di Jawa Barat dan Jawa Tengah,” ujar dia.
Jakarta: Komisi B DPRD
DKI Jakarta sudah menghubungi Plt Direktur Utama Food Station Thomas Hadinata. Hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan
stok beras dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (
Nataru).
“Kondisi pasokan beras terpantau aman,” kata Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz kepada Media Indonesia, Minggu, 20 Desember 2020.
Berdasarkan pemaparan Thomas, terang dia, stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras yang ada di Pasar Induk Beras Cipinang terpantau mencapai 31 ribu ton pada Sabtu, 19 Desember 2020. Aziz menilai stok ini mampu memenuhi kebutuhan Jakarta masyarakat dalam 10-14 hari meskipun tidak ada masuk beras sama sekali.
"Masyarakat tidak perlu khawatir mengenai pasokan dan harga beras selama Nataru 2020,” kata dia.
Harga beras juga tidak mengalami kenaikan. Harga beras medium IR3 stabil sebesar Rp8.750 per kilogram (kg). Tidak seperti tahun sebelumnya ada gejolak harga dan stok setiap akhir tahun.
Aziz menyampaikan stok beras cenderung stabil karena kemarau basah yang terjadi di tahun ini. Sehingga, luasan tanaman padi dan panen lebih banyak dari tahun sebelumnya. Selain itu, ada program bansos covid-19 yang menyertakan beras mengakibatkan transaksi beras di perdagangan umum dan di pasar menurun.
Baca: Mentan Pastikan Stok Beras Aman
Aziz menjelaskan Food Station selain mengontrol dan memantau pasokan beras yang ada di Pasar Induk Beras Cipinang juga selalu mempunyai buffer stok sebanyak 10,000 ton. Stok beras itu untuk kegiatan komersil dan kegiatan stabilitas harga.
Kegiatan itu juga ditopang tiga
rice milling unit milik Food Station yang berlokasi di Cipinang dan Pamanukan. Kemudian, ada
support dari
rice milling unit milik rekanan Food Station yang siap memasok kebutuhan untuk Jakarta dan Food Station.
“Food Station juga tidak risau untuk kelangkaan pasokan karena sebagian pasokan yang didapat adalah hasil kerja sama
contract farming dengan petani di Jawa Barat dan Jawa Tengah,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)