"2020 kami aman. Kemungkinan overstock tujuh hingga sembilan ton 2020," kata Syahrul dalam webinar Indef, Senin, 30 November 2020.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini mengatakan, saat ini Kementan juga sudah mulai mengantisipasi perkiraan datangnya musim kemarau di masa mendatang, dengan digarapnya lahan seluas delapan juta hektare lebih. Adapun lahan ini akan menyumbang produksi 18 juta ton di Juni 2021.
"Nantinya stok akhir Juni akan tersedia 9 juta-10 juta ton beras. Selanjutnya kita akan masuk musim tanam kedua di Juli-Desember (2021)," tutur Syahrul.
Selain itu untuk memastikan ketahanan pangan di dalam negeri, Kementan juga mendorong diversifikasi makanan pokok berbasis kearifan lokal di setiap provinsi seperti ubi kayu 35 ribu hektare, kentang 650 hektare, jagung 50 ribu hektare, sagu 1.000 hektare pisang 1.300 hektare, dan sorgum 5.000 hektare.
"Saya harap tahun depan kami akan masuk pada pendekatan ketahanan pangan untuk memastikan 273 juta orang tidak memiliki persoalan dengan isi perutnya," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News