Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal merevitalisasi trotoar di daerah Kemang, Jakarta Selatan pada Mei 2019. Kendati demikian, sosialisasi dianggap kurang.
"Saya enggak tahu, yang saya tahu itu lagi ada perbaikan pipa saja," ujar Rendi, 34, warga Jalan Kemang III kepada Medcom.id, Rabu, 10 April 2019.
Ia berharap ada sosialisasi konkret dari Pemprov DKI, khususnya dari pemerintah kota administratif Jakarta Selatan. Sebab sejauh ini, dirinya belum mendengar kabar revitalisasi tersebut.
Rendi malah kaget diberitahu bakal ada rekayasa lalu lintas di Kemang setelah revitalisasi. Pelebaran trotoar hingga 3 meter dan penggunaan shuttle bus untuk berkeliling Kemang harusnya sudah diinformasikan.
"Ya, nanti saya baca beritanya deh. Harusnya kurang kalau dari media (sosialisasinya), ke kami langsunglah," tutur dia.
Warga lain, Hayati, 28, mengaku belum tahu soal revitalisasi. Apalagi rekayasa lalu lintas.
Kalaupun ada rekayasa lalu lintas dia kurang setuju. Sebab, pembantu rumah tangga itu kerap lalu lalang keluar masuk Kemang.
"Gimana kalau mau jemput anaknya bos saya?, terus nanti pulangnya gimana?. Ribet," kata dia.
Hayati menyebut shuttle bus tak bisa menjadi solusi, sebab rumah majikannya berada jauh dari jalan utama. Butuh waktu tempuh sekira 15 menit. Sehingga lebih mudah jika menggunakan motor atau mobil.
(Baca juga: Kata Warga soal Pembatasan Kendaraan di Kemang)
Munir, 30, sebaliknya. Dia berpendapat revitalisasi menjadi terobosan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dengan pelebaran trotoar, masyarakat di Kemang bisa membudayakan jalan kaki.
Namun, warga Kemang I ini mengeluhkan soal sosialisasi. Pasalnya, tak ada pengumuman atau pamflet yang menginformasikan hal tersebut.
"Bagus, cuma informasinya kurang. Kita berharap semua masyarakat Kemang tahu itu," ujarnya.
Senin kemarin, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugara memerinci soal revitalisasi di kawasan Kemang. Menurutnya, akses ke Kemang dibatasi hanya untuk kendaraan pribadi penghuni.
"Yang boleh masuk mobil si warga itu sendiri sama shuttle bus yang disiapkan untuk ngangkut orang masuk ke kawasan itu," ujar Hari di Jakarta.
Konkretnya, warga Kemang akan diberi stiker atau kode khusus di kendaraan masing-masing. Jika tak memiliki perekat khusus itu, kendaraan tak boleh masuk. Revitalisasi juga dibarengi pembangunan kantong parkir untuk akses masyarakat memarkirkan kendaraan dan berkunjung ke sana.
Pedestrian di kawasan itu akan diperlebar hingga tiga meter. Adapun total trotoar yang direvitalisasi mencapai 7,5 kilometer.
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal merevitalisasi trotoar di daerah Kemang, Jakarta Selatan pada Mei 2019. Kendati demikian, sosialisasi dianggap kurang.
"Saya enggak tahu, yang saya tahu itu lagi ada perbaikan pipa saja," ujar Rendi, 34, warga Jalan Kemang III kepada
Medcom.id, Rabu, 10 April 2019.
Ia berharap ada sosialisasi konkret dari Pemprov DKI, khususnya dari pemerintah kota administratif Jakarta Selatan. Sebab sejauh ini, dirinya belum mendengar kabar revitalisasi tersebut.
Rendi malah kaget diberitahu bakal ada rekayasa lalu lintas di Kemang setelah revitalisasi. Pelebaran trotoar hingga 3 meter dan penggunaan
shuttle bus untuk berkeliling Kemang harusnya sudah diinformasikan.
"Ya, nanti saya baca beritanya deh. Harusnya kurang kalau dari media (sosialisasinya), ke kami langsunglah," tutur dia.
Warga lain, Hayati, 28, mengaku belum tahu soal revitalisasi. Apalagi rekayasa lalu lintas.
Kalaupun ada rekayasa lalu lintas dia kurang setuju. Sebab, pembantu rumah tangga itu kerap lalu lalang keluar masuk Kemang.
"Gimana kalau mau jemput anaknya bos saya?, terus nanti pulangnya gimana?. Ribet," kata dia.
Hayati menyebut shuttle bus tak bisa menjadi solusi, sebab rumah majikannya berada jauh dari jalan utama. Butuh waktu tempuh sekira 15 menit. Sehingga lebih mudah jika menggunakan motor atau mobil.
(Baca juga:
Kata Warga soal Pembatasan Kendaraan di Kemang)
Munir, 30, sebaliknya. Dia berpendapat revitalisasi menjadi terobosan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dengan pelebaran trotoar, masyarakat di Kemang bisa membudayakan jalan kaki.
Namun, warga Kemang I ini mengeluhkan soal sosialisasi. Pasalnya, tak ada pengumuman atau pamflet yang menginformasikan hal tersebut.
"Bagus, cuma informasinya kurang. Kita berharap semua masyarakat Kemang tahu itu," ujarnya.
Senin kemarin, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugara memerinci soal revitalisasi di kawasan Kemang. Menurutnya, akses ke Kemang dibatasi hanya untuk kendaraan pribadi penghuni.
"Yang boleh masuk mobil si warga itu sendiri sama shuttle bus yang disiapkan untuk ngangkut orang masuk ke kawasan itu," ujar Hari di Jakarta.
Konkretnya, warga Kemang akan diberi stiker atau kode khusus di kendaraan masing-masing. Jika tak memiliki perekat khusus itu, kendaraan tak boleh masuk. Revitalisasi juga dibarengi pembangunan kantong parkir untuk akses masyarakat memarkirkan kendaraan dan berkunjung ke sana.
Pedestrian di kawasan itu akan diperlebar hingga tiga meter. Adapun total trotoar yang direvitalisasi mencapai 7,5 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)