medcom.id, Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, kembali menagih dana bantuan untuk warga Kecamatan Bantargebang senilai Rp300 miliar lebih. Dana tersebut sebagai kompensasi pembuangan sampah, sesuai janji Pemerintah DKI Jakarta sejak awal 2017.
"Pekan lalu saya sudah tanyakan kepada Biro pemerintahan umum Pemprov DKI Jakarta, katanya pekan ini cair. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan," kata Asisten Daerah III Pemkot Bekasi Dadang Hidayat di Bekasi, Kamis 31 Agustus 2017.
Baca: Kontradiksi Warga Sekitar Soal Tonase Sampah di TPST Bantar Gebang
Jumlah dana Rp300 miliar yang terbagi atas dana kompensasi bau sampah Rp70 miliar, dan Rp230 miliar lebih untuk penyediaan sarana dan prasarana umum bagi kepentingan masyarakat setempat.
Keterlambatan pembayaran uang kompensasi menimbulkan keresahan bagi 17.776 keluarga penerima bantuan yang tinggal di sekitar TPST Bantargebang. Belasan ribu keluarga penerima bantuan tersebar di tiga kelurahan, yakni Sumurbatu, Ciketingudik dan Cikiwul.
Rencananya setiap kepala keluarga (KK) berhak mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp200 ribu per bulan sejak Januari 2017. Pelaksanaanya diambil per tiga bulan sekali.
Baca: Pemprov DKI Siap Cairkan Rp143 Miliar Buat Bantargebang
Salah satu fasilitas yang akan dibangun adalah delapan unit sumur artesis, bagi keperluan suplai air bersih warga sekitar.
"Wali kota Bekasi menginginkan agar sumur artesis dilaksanakan
pembangunanya oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot yang merupakan badan usaha milik Pemkot Bekasi," ucapnya.
Menurut dia, penanganan proyek itu harus dipegang oleh instansi yang bergerak di bidangnya agar lebih profesional. "Jangan dikerjakan oleh dinas, serahkan kepada PDAM Patriot biar lebih profesional," ujarnya.
Di tempat terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Tubagus Hendy Irawan, mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana pembangunan sumur artesis tersebut.
Untuk tahap pertama pihaknya akan membangun delapan artesis di tiga kelurahan. Setiap sumur dibangun di tiga titik di Kelurahan Cikiwul, tiga titik di Kelurahan Sumurbatu, dan dua titik di Kelurahan Ciketingudik. "Ada 8.000 sambungan yang akan dipasang dalam pembangunan tahap pertama ini," katanya.
Bila dana bantuan DKi itu cair dalam waktu dekat, pihaknya akan mengupayakan penyediaan air bersih tahap pertama rampung pada September 2017. "Untuk menjangkau 18 ribu keluarga, dibutuhkan 10 artesis. Satu artesis bisa menyuplai kebutuhan air bersih hingga 1.000 keluarga," terangnya.
medcom.id, Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, kembali menagih dana bantuan untuk warga Kecamatan Bantargebang senilai Rp300 miliar lebih. Dana tersebut sebagai kompensasi pembuangan sampah, sesuai janji Pemerintah DKI Jakarta sejak awal 2017.
"Pekan lalu saya sudah tanyakan kepada Biro pemerintahan umum Pemprov DKI Jakarta, katanya pekan ini cair. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan," kata Asisten Daerah III Pemkot Bekasi Dadang Hidayat di Bekasi, Kamis 31 Agustus 2017.
Baca: Kontradiksi Warga Sekitar Soal Tonase Sampah di TPST Bantar Gebang
Jumlah dana Rp300 miliar yang terbagi atas dana kompensasi bau sampah Rp70 miliar, dan Rp230 miliar lebih untuk penyediaan sarana dan prasarana umum bagi kepentingan masyarakat setempat.
Keterlambatan pembayaran uang kompensasi menimbulkan keresahan bagi 17.776 keluarga penerima bantuan yang tinggal di sekitar TPST Bantargebang. Belasan ribu keluarga penerima bantuan tersebar di tiga kelurahan, yakni Sumurbatu, Ciketingudik dan Cikiwul.
Rencananya setiap kepala keluarga (KK) berhak mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp200 ribu per bulan sejak Januari 2017. Pelaksanaanya diambil per tiga bulan sekali.
Baca: Pemprov DKI Siap Cairkan Rp143 Miliar Buat Bantargebang
Salah satu fasilitas yang akan dibangun adalah delapan unit sumur artesis, bagi keperluan suplai air bersih warga sekitar.
"Wali kota Bekasi menginginkan agar sumur artesis dilaksanakan
pembangunanya oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot yang merupakan badan usaha milik Pemkot Bekasi," ucapnya.
Menurut dia, penanganan proyek itu harus dipegang oleh instansi yang bergerak di bidangnya agar lebih profesional. "Jangan dikerjakan oleh dinas, serahkan kepada PDAM Patriot biar lebih profesional," ujarnya.
Di tempat terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Tubagus Hendy Irawan, mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana pembangunan sumur artesis tersebut.
Untuk tahap pertama pihaknya akan membangun delapan artesis di tiga kelurahan. Setiap sumur dibangun di tiga titik di Kelurahan Cikiwul, tiga titik di Kelurahan Sumurbatu, dan dua titik di Kelurahan Ciketingudik. "Ada 8.000 sambungan yang akan dipasang dalam pembangunan tahap pertama ini," katanya.
Bila dana bantuan DKi itu cair dalam waktu dekat, pihaknya akan mengupayakan penyediaan air bersih tahap pertama rampung pada September 2017. "Untuk menjangkau 18 ribu keluarga, dibutuhkan 10 artesis. Satu artesis bisa menyuplai kebutuhan air bersih hingga 1.000 keluarga," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)