Jakarta: PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) tengah mengebut pembangunan Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas. Jembatan ini akan menghubungkan lima moda transportasi sekaligus, yakni MRT Jakarta, TransJakarta, LRT Jabodebek, kereta bandara, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Direktur Utama PT ITJ Ferdiansyah Roestam mengatakan konstruksi JPM Serambi Temu Dukuh Atas baru 88 persen. Ia menargetkan pembangunan rampung Senin, 31 Juli 2023.
“Ditargetkan pada 31 Juli proses konstruksinya selesai. Setelah itu, baru masuk ke tahap sertifikat laik operasi sehingga bisa mengejar peresmian di tanggal 18 Agustus,” kata Roestam, di MRT Jakarta Hub, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juli 2023.
Berdasarkan jadwal, Presiden Joko Widodo akan meresmikan langsung pembangunan JPM Dukuh Atas. Peresmian dilakukan bersamaan dengan peresmian LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Kami harus ngebut 3 minggu, kebetulan ITJ adalah kontraktor pelaksana utama di sini, yang diundang masuk ke dalam kerja sama operasi ini, baru pada Maret kemarin, kami diminta untuk melakukan akselerasi,” ujar dia.
Roestam menuturkan JPM Dukuh Atas memiliki luas area sekitar 4.500 meter persegi. Bangunan ini memiliki tiga lantai yang masing-masing lantainya memiliki fungsi yang berbeda.
Lantai 1, akan dimanfaatkan juga untuk retail dan exibhition. Lantai dua menjadi koneksi transportasi, dan lantai terakhir atau lantai tiga akan dimanfaatkan untuk retail dan exhibition.
“Jadi, ada tiga zona. Zona pertama merupakan area mix used yang menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek serta dilengkapi dengan area retail dan exsibisi. Kemudian zona 2 merupakan area penyeberangan di sepanjang sungai Kanal Banjir Barat (KBB) menuju zona ketiga. Kemudian zona 3 merupakan kawasan campuran,” jelasnya.
Ia menyampaikan JPM Serambi Temu Dukuh Atas akan dilengkapi tangga manual, eskalator, dan jalur sepeda. Akses keluar para pengguna pun akan dimudahkan.
“Intinya, semakin anda memanjakan mobilitas orang, semakin mereka mau menggunakan fasilitas transportasi publik,” ungkap dia.
Jakarta: PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) tengah mengebut pembangunan Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas. Jembatan ini akan menghubungkan lima moda transportasi sekaligus, yakni MRT Jakarta, TransJakarta, LRT Jabodebek, kereta bandara, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Direktur Utama PT ITJ Ferdiansyah Roestam mengatakan konstruksi JPM Serambi Temu Dukuh Atas baru 88 persen. Ia menargetkan pembangunan rampung Senin, 31 Juli 2023.
“Ditargetkan pada 31 Juli proses konstruksinya selesai. Setelah itu, baru masuk ke tahap sertifikat laik operasi sehingga bisa mengejar peresmian di tanggal 18 Agustus,” kata Roestam, di MRT Jakarta Hub, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juli 2023.
Berdasarkan jadwal, Presiden Joko Widodo akan meresmikan langsung pembangunan JPM Dukuh Atas. Peresmian dilakukan bersamaan dengan peresmian LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Kami harus
ngebut 3 minggu, kebetulan ITJ adalah kontraktor pelaksana utama di sini, yang diundang masuk ke dalam kerja sama operasi ini, baru pada Maret kemarin, kami diminta untuk melakukan akselerasi,” ujar dia.
Roestam menuturkan JPM Dukuh Atas memiliki luas area sekitar 4.500 meter persegi. Bangunan ini memiliki tiga lantai yang masing-masing lantainya memiliki fungsi yang berbeda.
Lantai 1, akan dimanfaatkan juga untuk retail dan exibhition. Lantai dua menjadi koneksi transportasi, dan lantai terakhir atau lantai tiga akan dimanfaatkan untuk retail dan exhibition.
“Jadi, ada tiga zona. Zona pertama merupakan area
mix used yang menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek serta dilengkapi dengan area retail dan exsibisi. Kemudian zona 2 merupakan area penyeberangan di sepanjang sungai Kanal Banjir Barat (KBB) menuju zona ketiga. Kemudian zona 3 merupakan kawasan campuran,” jelasnya.
Ia menyampaikan JPM Serambi Temu Dukuh Atas akan dilengkapi tangga manual, eskalator, dan jalur sepeda. Akses keluar para pengguna pun akan dimudahkan.
“Intinya, semakin anda memanjakan mobilitas orang, semakin mereka mau menggunakan fasilitas transportasi publik,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)