Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan melakukan program penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL) atau bedah listrik untuk mengurangi risiko kebakaran di 10 kelurahan dengan jumlah kebakaran tertinggi. Kesepuluh kelurahan tersebut, yakni kelurahan Cengkareng Timur (Jakarta Barat) dengan 26 kebakaran, Kelurahan Kapuk (Jakarta Barat) 24 kebakaran, dan Kelurahan Sunter Agung dengan 21 kebakaran.
Kemudian, Kelurahan Kalideres (Jakarta Barat) dan Kelurahan Penjaringan (Jakarta Utara) dengan masing-masing 20 kebakaran. Kelurahan Pulo Gebang (Jakarta Timur) dengan 19 kebakaran, Kelurahan Pejagalan (Jakarta Utara) dengan 17 kebakaran, Kelurahan Tegal Alur (Jakarta Barat) dengan 16 kebakaran, Kelurahan Pondok Bambu (Jakarta Timur) dengan 16 kebakaran, dan Kelurahan Cilincing (Jakarta Utara) dengan 15 kebakaran.
Untuk tahap awal, bedah listrik akan dilaksanakan di enam kelurahan teratas dari daftar tersebut. Program ini akan dimulai dengan pemeriksaan listrik di Kelurahan Cengkareng Timur, pada Kamis, 21 September 2023.
"Ini yang harus ditangani kita terutama dengan bedah listrik. Jadi kita nanti akan melakukan bedah listrik. Kita lihat instalasi listrik di enam kelurahan merah-merah ini," kata Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang dalam diskusi 'Kebakaran di Perkotaan: Tantangan dan Solusi' di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 20 September 2023.
Pihaknya bakal menggandeng beberapa pihak, seperti Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), PLN, dan lurah dalam pengecekan tersebut. Pihaknya juga akan mengajak para petugas kelistrikan yang sudah tersertifikasi dan masuk ke dalam Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI).
Perusahaan swasta melalui dana CSR juga akan diajak untuk mendukung program ini. Sebab, ada banyak permukiman yang menjadi sasaran perbaikan instalasi kelistrikan guna menekan risiko kebakaran.
"Kita akan cek instalasi listrik apakah sesuai atau tidak, tepat atau tidak, ini apakah akan menurunkan potensi kebakaran atau tidak. Ini akan dilakukan di September dan Oktober," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Operasi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Suheri mengatakan peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam menangani kebakaran di tahap awal. Pihaknya juga rutin melakukan edukasi dan pelatihan kerelawanan kebakaran.
"Kita bikin rencana operasi, misal berbasis kelurahan tingkat RW sudah diplotting apa tugasnya. Ini untuk kesiapan pelaksanaan operasional. Jadi kalau ada kejadian di daerah A titik airnya ada di mana sudah tahu, siapa yang mengatur command center-nya sebagai langkah acuan yang harus terus bisa kita optimalkan," jelas Suheri.
Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
DKI Jakarta akan melakukan program penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL) atau bedah listrik untuk mengurangi risiko kebakaran di 10 kelurahan dengan jumlah
kebakaran tertinggi. Kesepuluh kelurahan tersebut, yakni kelurahan Cengkareng Timur (Jakarta Barat) dengan 26 kebakaran, Kelurahan Kapuk (Jakarta Barat) 24 kebakaran, dan Kelurahan Sunter Agung dengan 21 kebakaran.
Kemudian, Kelurahan Kalideres (Jakarta Barat) dan Kelurahan Penjaringan (Jakarta Utara) dengan masing-masing 20 kebakaran. Kelurahan Pulo Gebang (Jakarta Timur) dengan 19 kebakaran, Kelurahan Pejagalan (Jakarta Utara) dengan 17 kebakaran, Kelurahan Tegal Alur (Jakarta Barat) dengan 16 kebakaran, Kelurahan Pondok Bambu (Jakarta Timur) dengan 16 kebakaran, dan Kelurahan Cilincing (Jakarta Utara) dengan 15 kebakaran.
Untuk tahap awal, bedah listrik akan dilaksanakan di enam kelurahan teratas dari daftar tersebut. Program ini akan dimulai dengan pemeriksaan listrik di Kelurahan Cengkareng Timur, pada Kamis, 21 September 2023.
"Ini yang harus ditangani kita terutama dengan bedah listrik. Jadi kita nanti akan melakukan bedah listrik. Kita lihat instalasi listrik di enam kelurahan merah-merah ini," kata Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan
BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang dalam diskusi 'Kebakaran di Perkotaan: Tantangan dan Solusi' di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 20 September 2023.
Pihaknya bakal menggandeng beberapa pihak, seperti Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), PLN, dan lurah dalam pengecekan tersebut. Pihaknya juga akan mengajak para petugas kelistrikan yang sudah tersertifikasi dan masuk ke dalam Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI).
Perusahaan swasta melalui dana CSR juga akan diajak untuk mendukung program ini. Sebab, ada banyak permukiman yang menjadi sasaran perbaikan instalasi kelistrikan guna menekan risiko kebakaran.
"Kita akan cek instalasi listrik apakah sesuai atau tidak, tepat atau tidak, ini apakah akan menurunkan potensi kebakaran atau tidak. Ini akan dilakukan di September dan Oktober," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Operasi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Suheri mengatakan peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam menangani kebakaran di tahap awal. Pihaknya juga rutin melakukan edukasi dan pelatihan kerelawanan kebakaran.
"Kita bikin rencana operasi, misal berbasis kelurahan tingkat RW sudah diplotting apa tugasnya. Ini untuk kesiapan pelaksanaan operasional. Jadi kalau ada kejadian di daerah A titik airnya ada di mana sudah tahu, siapa yang mengatur command center-nya sebagai langkah acuan yang harus terus bisa kita optimalkan," jelas Suheri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)