Jakarta: Kawasan Blok M kembali hidup setelah lama mati suri. Kawasan ini kembali bergairah setelah adanya konektivitas yang dibangun PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
Kepala Departemen Transit Oriented Development (TOD) Business Generation PT MRT Jakarta, Raihan Kusuma, mengatakan wajah Blok M pun sudah berubah. Tak lagi kumuh, bau, dan semerawut.
“Taman Martha yang tadinya gelap, banyak premannya, dan kumuh, menjadi lebih terbuka dan menjadi meeting point semenjak ada TOD,” kata Raihan di kantor MRT Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
Taman Literasi Martha Tiahahu tak sekadar ruang terbuka hijau. Lebih dari itu, taman ini menjadi ruang interaksi dan ruang berekspresi bagi warga.
Tak jarang, taman ini dijadikan tempat pagelaran seni, pameran, hingga event lainnya. Bak gula, Blok M kini dikerubungi UMKM hingga brand ternama. Mereka berminat membuka usaha di kawasan tersebut.
“Banyak event dan tenant yang waiting list,” ucap Raihan.
Keberhasilan TOD mengubah kawasan Blok M mendapat apresiasi dari Jepang. Negara dengan sistem transportasi paling maju itu memuji capaian MRT Jakarta.
“Mereka bertanya bagaimana MRT Jakarta bisa mendapatkan revenue dari taman. Itu adalah keunikan dan kelebihan,” ungkap Raihan.
Efek dahsyat ini juga turut dirasakan pusat perbelanjaan Blok M Plaza. Mal yang sudah berusia 33 tahun ini tak jadi mati. Sebelum adanya TOD, Blok M Plaza banyak ditinggal pemilik toko.
“Blok M Plaza itu mati tenannya. Tapi sekarang kita lihat, semenjak ada TOD, sudah menjadi pusat destinasi utama, titik temu untuk makan siang atau meeting, dan lain-lainnya,” ucap dia.
Hal yang sama juga dialami Points Square. Mal yang berada di Lebak Bulus itu makin ramai setelah terkoneksi langsung dengan stasiun MRT Jakarta. Banyak brand yang melirik dan berminat membuka usaha di sana.
MRT Jakarta Perluas TOD
Tak puas sampai di situ, PT MRT Jakarta terus memperluas kawasan TOD. Sebab masih banyak lahan potensial yang bisa dikembangkan.
"Banyak lahan-lahan yang masih bisa dikembangkan, contohnya GOR Bulungan itu sangat potensial sekali. Terus juga lahan Kejaksaan nanti kalau misalnya pindah ke IKN, itu akan dihibahkan ke Pemda DKI dan akan dikelola oleh MRT Jakarta,” beber Raihan.
Tak hanya itu, MRT Jakarta juga melirik lahan Perum Percetakaan Uang RI (Peruri). Menurut Raihan, lahan Peruri masih bisa diolah.
“Kemudian di Fatmawati. Itu banyak tanah kosong. Pengembangannya masih dikit. Fungsi kita sebagai pengelola kawasan akan kita kembangkan. Nanti konsepnya mixused. Tak hanya lahan parkir tapi juga ada concourse dan hunian,” ujar Raihan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Kawasan
Blok M kembali hidup setelah lama mati suri. Kawasan ini kembali bergairah setelah adanya konektivitas yang dibangun PT Mass Rapid Transit (
MRT) Jakarta.
Kepala Departemen Transit Oriented Development (TOD) Business Generation PT MRT Jakarta, Raihan Kusuma, mengatakan wajah Blok M pun sudah berubah. Tak lagi kumuh, bau, dan semerawut.
“Taman Martha yang tadinya gelap, banyak premannya, dan kumuh, menjadi lebih terbuka dan menjadi
meeting point semenjak ada TOD,” kata Raihan di kantor MRT Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
Taman Literasi Martha Tiahahu tak sekadar ruang terbuka hijau. Lebih dari itu, taman ini menjadi ruang interaksi dan ruang berekspresi bagi warga.
Tak jarang, taman ini dijadikan tempat pagelaran seni, pameran, hingga event lainnya. Bak gula, Blok M kini dikerubungi
UMKM hingga brand ternama. Mereka berminat membuka usaha di kawasan tersebut.
“Banyak event dan tenant yang waiting list,” ucap Raihan.
Keberhasilan TOD mengubah kawasan Blok M mendapat apresiasi dari Jepang. Negara dengan sistem transportasi paling maju itu memuji capaian MRT Jakarta.
“Mereka bertanya bagaimana MRT Jakarta bisa mendapatkan revenue dari taman. Itu adalah keunikan dan kelebihan,” ungkap Raihan.
Efek dahsyat ini juga turut dirasakan pusat perbelanjaan Blok M Plaza. Mal yang sudah berusia 33 tahun ini tak jadi mati. Sebelum adanya TOD, Blok M Plaza banyak ditinggal pemilik toko.
“Blok M Plaza itu mati tenannya. Tapi sekarang kita lihat, semenjak ada TOD, sudah menjadi pusat destinasi utama, titik temu untuk makan siang atau meeting, dan lain-lainnya,” ucap dia.
Hal yang sama juga dialami Points Square. Mal yang berada di Lebak Bulus itu makin ramai setelah terkoneksi langsung dengan stasiun MRT Jakarta. Banyak brand yang melirik dan berminat membuka usaha di sana.
MRT Jakarta Perluas TOD
Tak puas sampai di situ, PT MRT Jakarta terus memperluas kawasan TOD. Sebab masih banyak lahan potensial yang bisa dikembangkan.
"Banyak lahan-lahan yang masih bisa dikembangkan, contohnya GOR Bulungan itu sangat potensial sekali. Terus juga lahan Kejaksaan nanti kalau misalnya pindah ke IKN, itu akan dihibahkan ke Pemda DKI dan akan dikelola oleh MRT Jakarta,” beber Raihan.
Tak hanya itu, MRT Jakarta juga melirik lahan Perum Percetakaan Uang RI (Peruri). Menurut Raihan, lahan Peruri masih bisa diolah.
“Kemudian di Fatmawati. Itu banyak tanah kosong. Pengembangannya masih dikit. Fungsi kita sebagai pengelola kawasan akan kita kembangkan. Nanti konsepnya mixused. Tak hanya lahan parkir tapi juga ada concourse dan hunian,” ujar Raihan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)