medcom.id, Jakarta: Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta segera diresmikan Presiden Joko Widodo. Nantinya, mal itu akan melayani 328 perizinan dan pelayanan publik lainnya.
"Berharap dalam 2-3 hari ke depan menunggu jadwal pak presiden untuk bisa meresmikan mal pelyanan publik DKI Jakarta sekaligus pencanangan komitmen meningkatkan kemudahan pelayanan publik," kata Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di lokasi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu 8 Oktober 2017.
Djarot memaparkan, nantinya mal itu akan melayani 296 perizinan dari Pemprov DKI dan 32 perizinan dari kementerian dan lembaga yang ada di tingkat pemerintah pusat. "Dan kemungkinan ini akan berkembang terus. Kami mengajak kementerian dan lembaga BUMN bisa membikin layanan di gedung ini," ungkap Djarot.
Gedung total 12 lantai itu sementara dipakai untuk pelayanan Pemprov DKI sebanyak dua lantai dan satu lantai untuk pemerintah pusat. Sisanya digunakan untuk menyimpan dokumen.
Bagi kementerian, lembaga, dan pihak swasta yang akan bergabung bakal disiapkan di lantai 4. Sementara ini, baru ada tujuh kementarian dan lembaga yang bergabung di mal pelayanan publik.
"Semakin banyak (pelayanan) semakin efektif. Layaknya mal bisa belanja, masyarakat cukup datang ke sini, enggak perlu mondar-mandir, selesai di sini dengan kepastian tinggi, waktu, biaya dan transparansi," ucap dia.
(Baca juga: Sengkarut Pelayanan Publik di Indonesia)
Djarot memantau mal pelayanan publik - MTVN/Intan Fauzi
Djarot sempat mengecek kondisi kantor. Mantan Wali Kota Blitar itu menilai masih ada kekurangan pada bangunan dengan konsep minimalis itu.
"Saya tadi cek, ada yang kurang. Satu, notaris perlu ada. Orang mendirikan perusahaan datang ke Kemenkumham ada notaris," ujar Djarot.
Djarot juga ingin mal pelayanan publik memiliki ruangan khusus untuk konsultasi jika ada warga yang memerlukan penjelasan lebih detail. "Dan perbankan Bank DKI yang sudah gabung ajak bank milik BUMN untuk gabung sini," tukas dia.
Dia mengapresiasi cepatnya waktu persiapan mal pelayanan publik. Dari gedung masih kosong hingga ia cek pada hari ini, hanya membutuhkan waktu tiga minggu.
"Terima kasih yang kerjanya kaya Bandung Bondowoso, tiga minggu. Sebelumnya hari apa ke sini, Minggu habis acara mampir, kumpul, rancang, tiga minggu sebelum sekarang, kaget," ungkap Djarot.
medcom.id, Jakarta: Mal Pelayanan Publik DKI Jakarta segera diresmikan Presiden Joko Widodo. Nantinya, mal itu akan melayani 328 perizinan dan pelayanan publik lainnya.
"Berharap dalam 2-3 hari ke depan menunggu jadwal pak presiden untuk bisa meresmikan mal pelyanan publik DKI Jakarta sekaligus pencanangan komitmen meningkatkan kemudahan pelayanan publik," kata Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di lokasi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu 8 Oktober 2017.
Djarot memaparkan, nantinya mal itu akan melayani 296 perizinan dari Pemprov DKI dan 32 perizinan dari kementerian dan lembaga yang ada di tingkat pemerintah pusat. "Dan kemungkinan ini akan berkembang terus. Kami mengajak kementerian dan lembaga BUMN bisa membikin layanan di gedung ini," ungkap Djarot.
Gedung total 12 lantai itu sementara dipakai untuk pelayanan Pemprov DKI sebanyak dua lantai dan satu lantai untuk pemerintah pusat. Sisanya digunakan untuk menyimpan dokumen.
Bagi kementerian, lembaga, dan pihak swasta yang akan bergabung bakal disiapkan di lantai 4. Sementara ini, baru ada tujuh kementarian dan lembaga yang bergabung di mal pelayanan publik.
"Semakin banyak (pelayanan) semakin efektif. Layaknya mal bisa belanja, masyarakat cukup datang ke sini, enggak perlu mondar-mandir, selesai di sini dengan kepastian tinggi, waktu, biaya dan transparansi," ucap dia.
(Baca juga:
Sengkarut Pelayanan Publik di Indonesia)
Djarot memantau mal pelayanan publik - MTVN/Intan Fauzi
Djarot sempat mengecek kondisi kantor. Mantan Wali Kota Blitar itu menilai masih ada kekurangan pada bangunan dengan konsep minimalis itu.
"Saya tadi cek, ada yang kurang. Satu, notaris perlu ada. Orang mendirikan perusahaan datang ke Kemenkumham ada notaris," ujar Djarot.
Djarot juga ingin mal pelayanan publik memiliki ruangan khusus untuk konsultasi jika ada warga yang memerlukan penjelasan lebih detail. "Dan perbankan Bank DKI yang sudah gabung ajak bank milik BUMN untuk gabung sini," tukas dia.
Dia mengapresiasi cepatnya waktu persiapan mal pelayanan publik. Dari gedung masih kosong hingga ia cek pada hari ini, hanya membutuhkan waktu tiga minggu.
"Terima kasih yang kerjanya kaya Bandung Bondowoso, tiga minggu. Sebelumnya hari apa ke sini, Minggu habis acara mampir, kumpul, rancang, tiga minggu sebelum sekarang, kaget," ungkap Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)