"Air harus dijaga sekalipun kita bukan di Timur Tengah, padang pasir yang panas yang sulit air," ujar Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Oktober 2021.
Riza menyebut, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencegah penurunan muka tanah. Salah satunya, dengan menambah pasokan layanan air bersih yang didistribusikan PAM Jaya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Cegah Penurunan Permukaan Tanah, Wagub DKI Minta Penambahan Penyaluran Air Bersih
"Semakin banyak PAM bisa menyalurkan kebutuhan air bersih, maka penyedotan air dari pompa juga berkurang," kata dia.
Menurut Ariza, hal tersebut harus didukung warga dengan menjaga lingkungan. Yakni, dengan menghemat penggunaan air bersih semaksimal mungkin.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Yusmada Faizal mengatakan saat ini sistem perpipaan air bersih di Jakarta belum menjangkau seluruh wilayah. Sehingga, jika penyedotan air tanah dilarang, maka akan menimbulkan kelangkaan air.
"Coverage pengadaan air pipa kita baru 64 persen, itu kan tidak pantas lah kalau kita melarang air tanah," kata Yusmada di Gedung DPRD DKI, Selasa, 5 Oktober 2021.