Jakarta: Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II DKI Jakarta diharapkan menjadi upaya pemungkas penyebaran korona (covid-19). Masyarakat harus terlibat menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“PSBB Jakarta edisi September 2020 harus menjadi pertaruhan terakhir untuk mengendalikan wabah covid-19 di Jakarta,” kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi dalam keterangan tertulis, Minggu, 13 September 2020.
Tulus menilai jika PSBB jilid II gagal, dampaknya akan besar. Pengendalian wabah secara nasional bakal terganggu dan perekonomian nasional semakin terpuruk.
Baca: Anies Pastikan Distribusi Bansos Saat PSBB Jilid II
“PSBB adalah suatu keniscayaan. Warga Jakarta tak boleh egois hanya mementingkan kepentingan dan keselamatan dirinya,” ujar Tulus.
Menurut Tulus, meroketnya kasus covid-19 di Ibu Kota disebabkan dua hal. Yakni pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terlalu gegabah mengizinkan aktivitas serta tingkat kepatuhan masyarakat yang lemah.
Pemerintah, kata Tulus, sudah kewalahan menyediakan fasilitas kesehatan. Sementara itu, masyarakat jenuh dengan ‘penjara’ covid-19.
“Sehingga semua pihak seharusnya bahu-membahu mengatasi wabah ini,” tegas dia.
Tulus mendorong Pemprov DKI konsisten dan tegas menerapkan sanksi. Supaya pelanggar protokol kesehatan jera.
“Jangan ada kata kompromi dan negosiasi untuk melindungi keselamatan warga,” ucap dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan pengetatan PSBB pada Senin, 14 September 2020. Kasus covid-19 semakin meningkat selama 12 hari terakhir.
Jakarta: Pembatasan sosial berskala besar (
PSBB) jilid II DKI Jakarta diharapkan menjadi upaya pemungkas penyebaran korona (
covid-19). Masyarakat harus terlibat menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“PSBB Jakarta edisi September 2020 harus menjadi pertaruhan terakhir untuk mengendalikan wabah covid-19 di Jakarta,” kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi dalam keterangan tertulis, Minggu, 13 September 2020.
Tulus menilai jika
PSBB jilid II gagal, dampaknya akan besar. Pengendalian wabah secara nasional bakal terganggu dan perekonomian nasional semakin terpuruk.
Baca: Anies Pastikan Distribusi Bansos Saat PSBB Jilid II
“PSBB adalah suatu keniscayaan. Warga Jakarta tak boleh egois hanya mementingkan kepentingan dan keselamatan dirinya,” ujar Tulus.
Menurut Tulus, meroketnya kasus covid-19 di Ibu Kota disebabkan dua hal. Yakni pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terlalu gegabah mengizinkan aktivitas serta tingkat kepatuhan masyarakat yang lemah.