Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal memasifkan sosialisasi manfaat vaksin covid-19. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan hanya 14 persen warga Jakarta dan Banten yang bersedia divaksin.
“Kita akan terus melakukan kampanye dan sosialisasi pentingnya melakukan pencegahan dan pentingnya vaksin,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza), saat dihubungi, Rabu, 23 Desember 2020.
Ariza mengapresiasi temuan survei SMRC sebagai masukan bagi Pemprov DKI. Dia menyebut minimnya informasi soal manfaat vaksin membuat minat warga bersedia divaksin rendah.
Pemprov DKI bakal menggandeng tenaga medis, dokter, bahkan pemerintah pusat untuk menyosialisasikan manfaat vaksin. Sehingga minat dan kesadaran warga terbangun untuk memastikan penanganan covid-19 berjalan maksimal.
(Baca: Vaksin Sinovac Dilaporkan Efektif, Pengumuman Resmi Dikeluarkan Hari Ini)
“Saya yakin masyarakat Jakarta akan memahami dan mengerti pentingnya vaksin,” ujar Ariza.
Sebelumnya, hasil survei SMRC menunjukkan hanya 37 persen dari 1.202 responden yang menyatakan mau divaksin. Sebanyak 17 persen responden menegaskan tidak mau, 40 persen responden pikir-pikir dulu, dan 6 persen responden tidak menjawab. Berdasarkan wilayah, hanya 14 persen warga DKI dan Banten yang menyatakan mau divaksin.
Survei dengan menelepon langsung 1.202 responden di seluruh Indonesia pada 16 Desember-19 Desember 2020. Metodologi yang digunakan, yakni simple random sampling. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI Jakarta bakal memasifkan sosialisasi manfaat
vaksin covid-19. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan hanya 14 persen warga Jakarta dan Banten yang bersedia divaksin.
“Kita akan terus melakukan kampanye dan sosialisasi pentingnya melakukan pencegahan dan pentingnya vaksin,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Ariza), saat dihubungi, Rabu, 23 Desember 2020.
Ariza mengapresiasi temuan survei SMRC sebagai masukan bagi Pemprov DKI. Dia menyebut minimnya informasi soal manfaat vaksin membuat minat warga bersedia divaksin rendah.
Pemprov DKI bakal menggandeng tenaga medis, dokter, bahkan pemerintah pusat untuk menyosialisasikan manfaat vaksin. Sehingga minat dan kesadaran warga terbangun untuk memastikan penanganan covid-19 berjalan maksimal.
(Baca:
Vaksin Sinovac Dilaporkan Efektif, Pengumuman Resmi Dikeluarkan Hari Ini)
“Saya yakin masyarakat Jakarta akan memahami dan mengerti pentingnya vaksin,” ujar Ariza.
Sebelumnya, hasil survei SMRC menunjukkan hanya 37 persen dari 1.202 responden yang menyatakan mau divaksin. Sebanyak 17 persen responden menegaskan tidak mau, 40 persen responden pikir-pikir dulu, dan 6 persen responden tidak menjawab. Berdasarkan wilayah, hanya 14 persen warga DKI dan Banten yang menyatakan mau divaksin.
Survei dengan menelepon langsung 1.202 responden di seluruh Indonesia pada 16 Desember-19 Desember 2020. Metodologi yang digunakan, yakni
simple random sampling. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan
margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)