Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017, Nusron Wahid--Metrotvnews.com/M Rodhi Aulia
Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017, Nusron Wahid--Metrotvnews.com/M Rodhi Aulia

Nusron Duga Bambang D.H. Mau 'Lompat' ke Golkar

M Rodhi Aulia • 09 Agustus 2016 16:21
medcom.id, Jakarta: Plt Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang D.H. menilai jika ada satu dari tiga partai pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membelot, habislah Ahok. Dia tak bisa berlaga di Pilgub DKI 2017. Itu karena komposisi kursi partai pendukung Ahok pas-pasan.
 
Ketua Tim Pemenangan Ahok di Pilgub DKI 2017, Nusron Wahid, tak sepakat dengan asumsi Bambang. Apalagi, tambah dia, yang tahu `dapur` partai, ya partai yang bersangkutan. Bukan partai lain.
 
"Yang paling tahu soal Golkar, ya Golkar. Yang paling tahu soal NasDem, ya NasDem. Dan, yang tahu soal PDI-P, ya orang PDIP," kata Nusron di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (9/8/2016).

Nusron menduga Bambang punya ambisi politik lain di balik pernyataannya. Bisa jadi Bambang mau pindah partai, ke Golkar. "Mungkin kalau pak Bambang ngomong kayak begitu, dia mau masuk Golkar kali," Nusron berkelakar.
 
Nusron menambahkan, dirinya justru ragu dengan soliditas Koalisi Kekeluargaan yang dibangun tujuh partai dan dikomandoi Bambang. "Saya juga melihat koalisi itu terbentuk, hanya karena emosi sesaat dan mereka mencoba melakukan simulasi. Tapi feeling saya enggak bakal utuh Koalisi Kekeluargaan itu," kata Nusron.
 
Usai menghadiri deklarasi koalisi di Pilgub DKI 2017, Jakarta, Senin 8 Agustus, Plt Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang mengatakan Ahok belum tentu bisa mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta. Menurutnya, ada kemungkinan partai pendukung Ahok seperti Golkar, NasDem dan Hanura berubah pikiran.
 
"Makanya saya tanyakan lagi, apa benar dia (Ahok) akan maju? Pasti atau enggak nih petahana maju?" kata Bambang.
 
Baca: Respons Ahok soal Kemungkinan Partai Pendukung Membelot
 
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah mensyaratkan partai politik atau gabungan partai politik yang mengusung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur memiliki 22 kursi atau 25 persen suara sah pada pemilu 2014. Di DPRD DKI Jakarta, ketiga partai itu memiliki 24 kursi dari jumlah keseluruhan sebanyak 106 kursi.
 
Ahok mengaku, mati kutu bila salah satu partai menarik dukungan. "Kalau membelot, enggak ikut (pilkada). Tertipu dong, ya kan?" kata Ahok sambil tertawa di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 8 Agustus.
 
Ahok memprediksi akan banyak yang senang bila dirinya tidak ikut Pilkada 2017. Dia juga mengatakan, dinamika politik di Ibu Kota akan berkurang bila dirinya tidak ikut pemilihan. Tetapi, Ahok percaya dengan ketiga partai pendukung. "Kalau sudah ngomong begini masa mereka mau membohongi saya, iya kan?" ujar Ahok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan