medcom.id, Jakarta: Sejauh ini, pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur di Pilkada DKI 2017 didukung Partai NasDem, Golkar, dan Hanura. Salah satu partai membelot, Ahok sangat mungkin batal ikut Pilkada.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah mensyaratkan partai politik atau gabungan partai politik yang mengusung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur memiliki 22 kursi atau 25 persen suara sah pada pemilu 2014. Di DPRD DKI Jakarta, ketiga partai itu memiliki 24 kursi dari jumlah keseluruhan sebanyak 106 kursi.
Ahok mengaku, mati kutu bila salah satu partai menarik dukungan. "Kalau membelot, enggak ikut (pilkada). Tertipu dong, ya kan?" kata Ahok sambil tertawa di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2016).
Ahok memprediksi akan banyak yang senang bila dirinya tidak ikut Pilkada 2017. Dia juga mengatakan, dinamika politik di Ibu Kota akan berkurang bila dirinya tidak ikut pemilihan. Tetapi, Ahok percaya dengan ketiga partai pendukung.
"Kalau sudah ngomong begini masa mereka mau membohongi saya, iya kan?" ujar Ahok.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Bambang D.H. mempertanyakan keseriusan tiga partai pendukung Ahok. Bambang khawatir kesempatan Ahok ikut pilkada kecil jika salah satu partai mundur.
"Makanya saya tanyakan lagi, apa benar dia (Ahok) akan maju? Pasti atau enggak nih petahana maju?" kata Bambang.
Merespons pernyataan Bambang, Ahok balik bertanya kepada Bambang. "Pak Bambang D.H. kok lebih tahu dari saya? Orang Golkar enggak ada yang belot kok," tegas Ahok.
medcom.id, Jakarta: Sejauh ini, pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur di Pilkada DKI 2017 didukung Partai NasDem, Golkar, dan Hanura. Salah satu partai membelot, Ahok sangat mungkin batal ikut Pilkada.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah mensyaratkan partai politik atau gabungan partai politik yang mengusung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur memiliki 22 kursi atau 25 persen suara sah pada pemilu 2014. Di DPRD DKI Jakarta, ketiga partai itu memiliki 24 kursi dari jumlah keseluruhan sebanyak 106 kursi.
Ahok mengaku, mati kutu bila salah satu partai menarik dukungan. "Kalau membelot,
enggak ikut (pilkada). Tertipu
dong, ya kan?" kata Ahok sambil tertawa di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2016).
Ahok memprediksi akan banyak yang senang bila dirinya tidak ikut Pilkada 2017. Dia juga mengatakan, dinamika politik di Ibu Kota akan berkurang bila dirinya tidak ikut pemilihan. Tetapi, Ahok percaya dengan ketiga partai pendukung.
"Kalau sudah
ngomong begini masa mereka mau membohongi saya, iya kan?" ujar Ahok.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Bambang D.H. mempertanyakan keseriusan tiga partai pendukung Ahok. Bambang khawatir kesempatan Ahok ikut pilkada kecil jika salah satu partai mundur.
"Makanya saya tanyakan lagi, apa benar dia (Ahok) akan maju? Pasti atau
enggak nih petahana maju?" kata Bambang.
Merespons pernyataan Bambang, Ahok balik bertanya kepada Bambang. "Pak Bambang D.H.
kok lebih tahu dari saya? Orang Golkar
enggak ada yang belot
kok," tegas Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)