Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan dua kecamatan di Jakarta Timur rawan terjadinya pergerakan tanah atau longsor saat musim hujan. Wilayah itu yakni Kramat Jati dan Pasar Rebo.
"Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dua kecamatan di Jakarta Timur, yakni Kramat Jati dan Pasar Rebo berpotensi terjadi pergerakan tanah," kata Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 8 November 2023.
Menurut dia, dua kecamatan itu berada di zona menengah bila terjadi hujan. Yakni rawan terjadi pergerakan tanah.
"Pada (titik wilayah) zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," ungkap Michael.
BPBD DKI Jakarta telah menyusun potensi gerakan tanah berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Selain Jakarta Timur, beberapa daerah di DKI Jakarta juga berada di zona menengah. Yakni di wilayah Jakarta Selatan yang meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.
Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Dia mengimbau kepada lurah, camat, dan masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya pergerakan tanah saat hujan turun.
"Kepada lurah, camat dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," ujarnya.
Pemerintah Kota Jakarta Timur membuat bronjong atau anyaman dari kawat untuk wadah bebatuan sebagai penahan longsor di beberapa lokasi yang berpotensi terjadi longsor saat musim hujan. Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menyebut banyak warga yang tinggal di bantaran kali, seperti Kali Sunter, Kali Cipinang dan Kali Ciliwung yang rawan banjir dan longsor saat musim hujan.
"Ada tujuh kali yang melintasi Jakarta Timur. Kami pun berkoordinasi dengan Sudin Bina Marga, Sudin SDA dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk mengantisipasi longsor," kata Anwar.
Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI
Jakarta menyebutkan dua kecamatan di Jakarta Timur rawan terjadinya pergerakan tanah atau
longsor saat musim hujan. Wilayah itu yakni Kramat Jati dan Pasar Rebo.
"Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dua kecamatan di Jakarta Timur, yakni Kramat Jati dan Pasar Rebo berpotensi terjadi pergerakan tanah," kata Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 8 November 2023.
Menurut dia, dua kecamatan itu berada di zona menengah bila terjadi hujan. Yakni rawan terjadi pergerakan tanah.
"Pada (titik wilayah) zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," ungkap Michael.
BPBD DKI Jakarta telah menyusun potensi gerakan tanah berdasarkan hasil tumpang susun (
overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Selain Jakarta Timur, beberapa daerah di DKI Jakarta juga berada di zona menengah. Yakni di wilayah Jakarta Selatan yang meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.
Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Dia mengimbau kepada lurah, camat, dan masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya pergerakan tanah saat hujan turun.
"Kepada lurah, camat dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," ujarnya.
Pemerintah Kota Jakarta Timur membuat bronjong atau anyaman dari kawat untuk wadah bebatuan sebagai penahan longsor di beberapa lokasi yang berpotensi terjadi longsor saat musim hujan. Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menyebut banyak warga yang tinggal di bantaran kali, seperti Kali Sunter, Kali Cipinang dan Kali Ciliwung yang rawan banjir dan longsor saat musim hujan.
"Ada tujuh kali yang melintasi Jakarta Timur. Kami pun berkoordinasi dengan Sudin Bina Marga, Sudin SDA dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk mengantisipasi longsor," kata Anwar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)