Jakarta: Hadirnya MRT Jakarta dan kawasan Transit Oriented Development (TOD) menciptakan nilai tambah baru di sepanjang area tersebut. Jumlahnya tak main-main, bisa mencapai Rp62,1 triliun.
Dengan catatan, fase 2 rute Bundaran HI-Kota sudah terbangun. Angka Rp62,1 triliun ini akumulasi keuntungan dari 2023 hingga 2069.
“Dengan adanya infrastuktur MRT bisa ningkatkan nilai tambah baru di sepanjang jalur MRT itu sendiri,” ucap Kepala Departemen TOD Planning and Development PT MRT Jakarta, Sagita Devi di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Maret 2023.
Sagita menuturkan adanya infastruktur MRT Jakarta nilai lahan dan properti di Kawasan tersebut dipastikan melejit. Pada fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran HI, nilai lahan di sepanjang jalur kereta Ratangga itu naik 5,1 persen.
Potensi inilah yang harus diambil. Pemprov DKI bisa meningkatkan nilai pajak dan PT MRT Jakarta bisa meningkatkan infrastruktur Kawasan.
“Namun, untuk mencapai itu (potensi keuntungan) kita perlu kerjasama, kolaborasi, antara Pemerintah Pusat, Pemprov DKI, swasta, pemilik lahan, maupun masyarakat,” ucap dia.
Sementara itu, jumlah investasi yang sudah dikeluarkan MRT Jakarta untuk mengembangkan Kawasan TOD hingga tahun 2022, mencapai Rp1,5 triliun. Anggaran itu bersumber dari pendanaan Koefisien Lantai Bangunan, anggaran pribadi maupun pinjaman MRT, hingga hasil kerjsaama dengan swasta.
Ilustrasi Transit Oriented Development (TOD). Foto: ACP
Hingga saat ini, sudah ada empat infrastruktur di kawasan TOD yang rampung dikerjakan PT MRT Jakarta. Rinciannya, Transit Plaza di Poins Square Lebak Bulus, Simpang Temu Lebak Bulus, Taman Literasi Martha Christina, dan hunian TOD.
Sementara 11 infrastruktur lainnya masih berjalan. Seperti penataan Taman Kudus yang sudah mencapai 90 persen, Plaza Transit Mahakam 83 persen, Park and Ride Lebak Bulus, serta pelebaran Jalan Pati Juana masing-masing 45 persen.
Lalu, Pedestrian Tunnel Menara Mandiri baru 35 persen, Serambi Temu Dukuh Atas sudah 78 persen, dan Pedestrian Blora-Kendal 60 persen. Kemudian, pembangunan Simpang Temu Dukuh Atas telah mencapai 65 persen, Pedestrian Tunnel Thamrine Nine sudah 50 persen, dan Penataan Persimpngan Stasiun Karet mencapai 38 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Hadirnya
MRT Jakarta dan kawasan
Transit Oriented Development (TOD) menciptakan nilai tambah baru di sepanjang area tersebut. Jumlahnya tak main-main, bisa mencapai Rp62,1 triliun.
Dengan catatan, fase 2 rute Bundaran HI-Kota sudah terbangun. Angka Rp62,1 triliun ini akumulasi keuntungan dari 2023 hingga 2069.
“Dengan adanya infrastuktur MRT bisa ningkatkan nilai tambah baru di sepanjang jalur MRT itu sendiri,” ucap Kepala Departemen TOD Planning and Development PT MRT Jakarta, Sagita Devi di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Maret 2023.
Sagita menuturkan adanya infastruktur
MRT Jakarta nilai lahan dan properti di Kawasan tersebut dipastikan melejit. Pada fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran HI, nilai lahan di sepanjang jalur kereta Ratangga itu naik 5,1 persen.
Potensi inilah yang harus diambil. Pemprov DKI bisa meningkatkan nilai pajak dan PT MRT Jakarta bisa meningkatkan infrastruktur Kawasan.
“Namun, untuk mencapai itu (potensi keuntungan) kita perlu kerjasama, kolaborasi, antara Pemerintah Pusat, Pemprov DKI, swasta, pemilik lahan, maupun masyarakat,” ucap dia.
Sementara itu, jumlah investasi yang sudah dikeluarkan MRT Jakarta untuk mengembangkan Kawasan TOD hingga tahun 2022, mencapai Rp1,5 triliun. Anggaran itu bersumber dari pendanaan Koefisien Lantai Bangunan, anggaran pribadi maupun pinjaman MRT, hingga hasil kerjsaama dengan swasta.
Ilustrasi Transit Oriented Development (TOD). Foto: ACP
Hingga saat ini, sudah ada empat infrastruktur di kawasan TOD yang rampung dikerjakan PT
MRT Jakarta. Rinciannya, Transit Plaza di Poins Square Lebak Bulus, Simpang Temu Lebak Bulus, Taman Literasi Martha Christina, dan hunian TOD.
Sementara 11 infrastruktur lainnya masih berjalan. Seperti penataan Taman Kudus yang sudah mencapai 90 persen, Plaza Transit Mahakam 83 persen, Park and Ride Lebak Bulus, serta pelebaran Jalan Pati Juana masing-masing 45 persen.
Lalu, Pedestrian Tunnel Menara Mandiri baru 35 persen, Serambi Temu Dukuh Atas sudah 78 persen, dan Pedestrian Blora-Kendal 60 persen. Kemudian, pembangunan Simpang Temu Dukuh Atas telah mencapai 65 persen, Pedestrian Tunnel Thamrine Nine sudah 50 persen, dan Penataan Persimpngan Stasiun Karet mencapai 38 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)