Alat pembayaran Ok Otrip. Foto: Medcom.id/Faisal Abdalla.
Alat pembayaran Ok Otrip. Foto: Medcom.id/Faisal Abdalla.

Masyarakat Masih Bingung Program OK Otrip

Faisal Abdalla • 18 Januari 2018 15:24
Jakarta: Pemerintah DKI dianggap kurang menyosialisasikan program One Karcis One Trip (OK Otrip). Akibatnya, sejumlah masyarakat masih kebingungan soal program ini.
 
Linda, penumpang TransJakarta, mengaku mengetahui program OK Otrip. Namun, ia masih belum memahami mekanismenya.
 
"Pernah dengar di berita, tapi saya kurang paham cara pakainya," ujar Linda kepada Medcom.id di Halte TransJakarta Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018.

Alfian, penumpang TransJakarta lainnya, mengaku berminat menggunakan OK Otrip. Namun, ia urung mencoba karena tak memiliki kartu.
 
Sementara itu, penumpang yang tak memiliki kartu OK Otrip tetap bisa menjajal angkutan tersebut secara gratis hingga 31 Januari 2018. Setelah itu, penumpang harus memiliki kartu sendiri jika tetap ingin menjajal gratis selama masa uji coba usai pada April mendatang.
 
"Petugas disediakan kartu untuk penumpang yang belum punya kartu. Tapi ini bersifat sementara. Untuk sosialisasi," kata petugas TransJakarta Agung Wahyu.
 
Lain halnya dengan Karina. Ia mengaku ragu menggunakan OK Otrip lantaran masih tidak terlalu paham dengan sistem naik-turun penumpang.
 
"Misalnya gang rumah saya tidak ada tanda untuk berhenti, itu saya naik dari mana? Kan percuma kalau harus ongkos ojek lagi atau jalan kaki dulu," ujar Karina.
 
Menurut Agung, selama masa percobaan, OK Otrip memperbolehkan penumpang naik dari tengah jalan tanpa harus di titik yang diberi tanda. Namun sekali lagi, kebijakan itu hanya berlaku untuk sosialisasi.
 
Baca: Gabung OK Otrip, Sopir Angkot Lebih Tertib
 
"Kita kasih tahu nanti kalau sudah beroperasi sepenuhnya harus naik dari titik yang ditentukan dan harus pakai kartu," tukas Agung. 
 
Program OK Otrip adalah salah satu janji Anies-Sandi saat kampanye. OK Otrip saat ini mengintegrasikan angkutan umum bus mikro (angkot) dengan bus TransJakarta dalam sekali transaksi pembayaran. 
 
Penumpang harus memiliki kartu khusus OK Otrip yang bisa didapatkan di halte-halte TransJakarta. Tarif yang dikenakan sebesar Rp3.500 berapa kali pun penumpang berganti moda. 
 
Tarif tersebut memiliki durasi waktu selama tiga jam. Selama masa uji coba, OK Otrip tak dikenakan biaya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan