medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meyakini warga asli Bukit Duri, Jakarta Selatan bakal legowo dengan rencana penggusuran dalam waktu dekat. Sebab, Ahok bilang normalisasi bikin warga semakin untung.
"Kalau orang asli Bukit Duri pasti senang, kalau normalisasi kan enggak banjir dan harga tanah mereka naik," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).
Ahok tak heran mendengar gugatatan kelompok atau class action Bukit Duri bukan warga asli setempat. Dia bilang sempat bertemu dengan Ketua LSM Ciliwung Merdeka, Sandiawan yang dulu sempat menolak penggusuran Kampung Pulo. Kini, Sandiawan berpindah ke Bukit Duri.
"Dulu dia diusir sama orang asli Kampung Pulo yang memang benar ingin normalisasi. Sekarang pindah lagi," ucap Ahok.
Suasana rumah warga yang telah di tinggalkan pemiliknya di pinggir Sungai Ciliwung, daerah Bukit Duri, Jakarta, Selasa (13/9/2016). Foto: MI/Galih Pradipta
LSM tersebut menawarkan pembenahan Bukit Duri dan Kampung Pulo tanpa penggusuran. Namun izin pembenahan, lanjut Ahok, tak kunjung didapatkan oleh Sandiawan. "Dia enggak bisa bawa (izin) dari warga setempat," terang Ahok.
(Baca juga: Warga Bukit Duri Rindu Kemolekan Ciliwung)
Dari keterangan salah satu warga RT 06 Bukit Duri yang tidak ingin disebutkan namanya, tidak semua warga mau mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Warga siap direlokasi ke Rusun Rawa Bebek.
"Yang orang asli mau bongkar rumahnya sendiri dan pindah. Itu yang gugat orang-orang sanggar saja. Romo Sandiawan (pemilik Sanggar Saung Ciliwung) juga pendatang. Mereka bukan asli sini," kata sumber itu kepada Metrotvnews.com, Selasa, 13 September 2016.
(Baca juga: Baca: Warga Bukit Duri Dipaksa Ikut Class Action)
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meyakini warga asli Bukit Duri, Jakarta Selatan bakal legowo dengan rencana penggusuran dalam waktu dekat. Sebab, Ahok bilang normalisasi bikin warga semakin untung.
"Kalau orang asli Bukit Duri pasti senang, kalau normalisasi kan enggak banjir dan harga tanah mereka naik," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).
Ahok tak heran mendengar gugatatan kelompok atau
class action Bukit Duri bukan warga asli setempat. Dia bilang sempat bertemu dengan Ketua LSM Ciliwung Merdeka, Sandiawan yang dulu sempat menolak penggusuran Kampung Pulo. Kini, Sandiawan berpindah ke Bukit Duri.
"Dulu dia diusir sama orang asli Kampung Pulo yang memang benar ingin normalisasi. Sekarang pindah lagi," ucap Ahok.
Suasana rumah warga yang telah di tinggalkan pemiliknya di pinggir Sungai Ciliwung, daerah Bukit Duri, Jakarta, Selasa (13/9/2016). Foto: MI/Galih Pradipta
LSM tersebut menawarkan pembenahan Bukit Duri dan Kampung Pulo tanpa penggusuran. Namun izin pembenahan, lanjut Ahok, tak kunjung didapatkan oleh Sandiawan. "Dia enggak bisa bawa (izin) dari warga setempat," terang Ahok.
(
Baca juga: Warga Bukit Duri Rindu Kemolekan Ciliwung)
Dari keterangan salah satu warga RT 06 Bukit Duri yang tidak ingin disebutkan namanya, tidak semua warga mau mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Warga siap direlokasi ke Rusun Rawa Bebek.
"Yang orang asli mau bongkar rumahnya sendiri dan pindah. Itu yang gugat orang-orang sanggar saja. Romo Sandiawan (pemilik Sanggar Saung Ciliwung) juga pendatang. Mereka bukan asli sini," kata sumber itu kepada
Metrotvnews.com, Selasa, 13 September 2016.
(
Baca juga: Baca: Warga Bukit Duri Dipaksa Ikut Class Action)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)