Jakarta: Lurah Mangga Dua Selatan (MDS), Sawah Besar, Jakarta Pusat, Agata Bayu Putra, meminta warga melapor jika mengetahui adanya pungutan liar (pungli) bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Dia menjamin akan menjaga kerahasiaan pelapor.
"Warga kalau tahu ada pungli dan menjadi korban langsung lapor ke saya. Identitas pelapor akan saya jaga dan jika ada bawa bukti-bukti, baik itu rekaman video ataupun suara," ujar Agata di Kantor Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Agustus 2021.
Agata menjelaskan pihak kelurahan hanya memediasi setiap permasalahan untuk mencari solusi bersama. Pihak kelurahan akan memanggil setiap orang yang terlibat satu per satu.
Agata menyampaikan pihaknya juga akan membina bila menemukan ketua rukun tetangga (RT) di wilayah Mangga Dua Selatan yang diduga melakukan pungli ke warga. Pembinaan itu untuk mencegah terulangnya praktik pungli.
"Kita lakukan pembinaan, saya tekankan lagi kepada pengurus supaya lebih serius dan menjauhkan dari pungli. Khususnya pengurus seluruh perangkat di kelurahan Mangga Dua Selatan," tegasnya.
Agata mengatakan pihaknya telah terjun langsung ke permukiman warga untuk menjamin tidak ada pungli yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab. "Ke depan harus dimonitor langsung dari pihak kelurahan dan kordinator dari PKK. Ini harus benar-benar dimonitor agar tidak terjadi bias dan permainan di lapangan," ujar Agata.
Baca: Oknum RT Diduga Pungli pada Warga Penerima Bansos di Sawah Besar
Sebelumnya, sejumlah oknum RT di RW 09 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, diduga menarik pungli terhadap penerima Bantuan Penerima Non Tunai (BPNT) dari Kemensos. Oknum itu meminta Rp10.000 kepada warga.
Salah satu warga RT03/RW09, Kelurahan Mangga Dua Selatan, AN, mengaku diminta Rp10.000 oleh seseorang. Permintaan pertama pada pertengahan Juli 2021 dan permintaan kedua awal pekan ini.
AN menyebut oknum itu tidak segan meminta uang secara langsung. Mereka bahkan mengumpulkan kartu ATM penerima bantuan untuk mencairkan uang tunai.
"Oknum tersebut bilangnya buat tranportasi seperti pengangkutan beras. Biasanya itu tidak pernah diminta uang dan baru dua kali ini," beber AN di Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
Jakarta: Lurah Mangga Dua Selatan (MDS), Sawah Besar,
Jakarta Pusat, Agata Bayu Putra, meminta warga melapor jika mengetahui adanya pungutan liar (pungli) bantuan sosial (
bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Dia menjamin akan menjaga kerahasiaan pelapor.
"Warga kalau tahu ada
pungli dan menjadi korban langsung lapor ke saya. Identitas pelapor akan saya jaga dan jika ada bawa bukti-bukti, baik itu rekaman video ataupun suara," ujar Agata di Kantor Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Agustus 2021.
Agata menjelaskan pihak kelurahan hanya memediasi setiap permasalahan untuk mencari solusi bersama. Pihak kelurahan akan memanggil setiap orang yang terlibat satu per satu.
Agata menyampaikan pihaknya juga akan membina bila menemukan ketua rukun tetangga (RT) di wilayah Mangga Dua Selatan yang diduga melakukan pungli ke warga. Pembinaan itu untuk mencegah terulangnya praktik pungli.
"Kita lakukan pembinaan, saya tekankan lagi kepada pengurus supaya lebih serius dan menjauhkan dari pungli. Khususnya pengurus seluruh perangkat di kelurahan Mangga Dua Selatan," tegasnya.
Agata mengatakan pihaknya telah terjun langsung ke permukiman warga untuk menjamin tidak ada pungli yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab. "Ke depan harus dimonitor langsung dari pihak kelurahan dan kordinator dari PKK. Ini harus benar-benar dimonitor agar tidak terjadi bias dan permainan di lapangan," ujar Agata.
Baca: Oknum RT Diduga Pungli pada Warga Penerima Bansos di Sawah Besar
Sebelumnya, sejumlah oknum RT di RW 09 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, diduga menarik pungli terhadap penerima Bantuan Penerima Non Tunai (BPNT) dari Kemensos. Oknum itu meminta Rp10.000 kepada warga.
Salah satu warga RT03/RW09, Kelurahan Mangga Dua Selatan, AN, mengaku diminta Rp10.000 oleh seseorang. Permintaan pertama pada pertengahan Juli 2021 dan permintaan kedua awal pekan ini.
AN menyebut oknum itu tidak segan meminta uang secara langsung. Mereka bahkan mengumpulkan kartu ATM penerima bantuan untuk mencairkan uang tunai.
"Oknum tersebut bilangnya buat tranportasi seperti pengangkutan beras. Biasanya itu tidak pernah diminta uang dan baru dua kali ini," beber AN di Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)