Jakarta: Direktur Utama Integrasi Transit Jakarta (ITJ), Ferdiansyah Roestam, mengatakan Transit Oriented Development (TOD) MRT Jakarta berhasil membentuk ekonomi kreatif baru. Salah satu contohnya yang terjadi di Taman Literasi Martha Christina, di Blok M, Jakarta Selatan.
“Taman ini bisa dibilang jadi ruang publik yang direvitalisasi dengan prinsip ekonomi kreatif, karena tidak menggunakan APBD sama sekali,” ujar Roestam, Rabu, 11 Juli 2023.
Meskipun tak menggunakan APBD, pemeliharaan taman mengandalkan penghasilan dari tenant dan juga acara komersial yang berlangsung di sana.
“Taman Literasi Martha Christina bisa bertahan karena sering dibuat pertunjukan budaya dan mini concert para artis,” ucapnya.
Roestam menuturkan Taman Literasi menjadi sarana titik berkumpul baru. Dalam sehari hampir 1.000 orang datang.
“Pada saat weekdays sekitar 900-an orang in out, kalau weekend sekitar 2.000 orang in out,” ucap dia.
Taman ini pun berhasil bangkit dari 'mati suri' usai dibangun konektivitas antarmoda dan kawasan. Taman yang sejak tahun 2000-an terbengkalai mulai hidup kembali sejak Oktober 2022.
Tak hanya Taman Literasi, simpang Temu Lebak Bulus pun menggunakan prinsip yang sama, yakni menggunakan creative funding atau creative economy.
Roestam mengatakan salah satu munculnya ekonomi kreatif ini tak lepas dari pengembangan kawasan tematik di lima stasiun. Stasiun Istora Senayan memiliki tema Beranda Pelita Indonesia, Lebak Bulus dengan tema Gerbang Suar Jakarta, dan Dukuh Atas bertema Kolaborasi Gerak. Lalu, Blok M mengangkat tema Green Creative Hub dan Fatmawati bertema Ruang Atas Dinamis.
Jakarta: Direktur Utama Integrasi Transit Jakarta (ITJ), Ferdiansyah Roestam, mengatakan Transit Oriented Development (TOD)
MRT Jakarta berhasil membentuk ekonomi kreatif baru. Salah satu contohnya yang terjadi di Taman Literasi Martha Christina, di Blok M, Jakarta Selatan.
“Taman ini bisa dibilang jadi ruang publik yang direvitalisasi dengan prinsip ekonomi kreatif, karena tidak menggunakan APBD sama sekali,” ujar Roestam, Rabu, 11 Juli 2023.
Meskipun tak menggunakan APBD, pemeliharaan taman mengandalkan penghasilan dari
tenant dan juga acara komersial yang berlangsung di sana.
“Taman Literasi Martha Christina bisa bertahan karena sering dibuat pertunjukan budaya dan
mini concert para artis,” ucapnya.
Roestam menuturkan Taman Literasi menjadi sarana titik berkumpul baru. Dalam sehari hampir 1.000 orang datang.
“Pada saat
weekdays sekitar 900-an orang
in out, kalau
weekend sekitar 2.000 orang
in out,” ucap dia.
Taman ini pun berhasil bangkit dari 'mati suri' usai dibangun konektivitas antarmoda dan kawasan. Taman yang sejak tahun 2000-an terbengkalai mulai hidup kembali sejak Oktober 2022.
Tak hanya Taman Literasi, simpang Temu Lebak Bulus pun menggunakan prinsip yang sama, yakni menggunakan
creative funding atau
creative economy.
Roestam mengatakan salah satu munculnya ekonomi kreatif ini tak lepas dari pengembangan kawasan tematik di lima stasiun. Stasiun Istora Senayan memiliki tema Beranda Pelita Indonesia, Lebak Bulus dengan tema Gerbang Suar Jakarta, dan Dukuh Atas bertema Kolaborasi Gerak. Lalu, Blok M mengangkat tema Green Creative Hub dan Fatmawati bertema Ruang Atas Dinamis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)