Jakarta: Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bertemu dengan perwakilan dari Japan Internasional Coorperation Agency (JICA) dan Mass Rapid Transit (MRT). Dalam pertemuan itu, beberapa kesepakatan dicapai, salah satunya pendanaan MRT tahap kedua.
"Kita pastikan tahap kedua MRT akan dimulai tahun ini dan kita ingin program pendanaannya bisa selesai April 2018, sehingga kita percepat semuanya," kata Wakil Gubernur Sandiaga Uno di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Sementara itu, JICA tengah menilai proyek MRT. Sandiaga berjanji bakal memberi keterangan lebih rinci terkait hal ini. Dia mengklaim Pemprov telah mengklarifikasi semua isu utama seputar proyek tersebut.
Kedua pihak telah berhasil mencari solusi bersama atas isu-isu terkait. Sandiaga mengklaim Jepang terkesan dengan komitmen baru dari Pemprov untuk mempercepat proyek MRT.
"Dan untuk pertama kalinya Jepang juga bisa bilang mereka juga tertarik untuk mempercepat. Secara teknis sudah disampaikan dan sudah ada solusinya. Tidak ada masalah," kata Sandiaga.
Pemprov Jakarta banyak menitipkan harapan pada proyek MRT. Sistem transportasi massal itu diharapkan bisa segera teralisasi dan mengakomodasi mobilitas warga Jakarta.
Baca: Pembangunan Fase II MRT Libatkan Tim Cagar Budaya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap MRT bisa menjadi moda transportasi pembentuk interaksi antarmasyarakat Ibu Kota. "Jadi, MRT bisa menjadi platform untuk warga berinteraksi lintas identitas dan lintas sosial ekonomi," kata Anies akhir Januari 2018.
Anies melanjutkan, jika MRT hadir, budaya baru di Jakarta akan terbentuk. Budaya itu berupa budaya tepat waktu, budaya antre, dan budaya bersih. Proyek itu diharap selesai tepat waktu sehingga warga dapat segera merasakan manfaatnya.
"MRT adalah fasilitas yang membentuk budaya baru di Jakarta. Itu semua dilakukan dalam jumlah yang massal karena orang akan menggunakan MRT ini setiap hari. Kalau setiap hari artinya muncul kebiasaan, kalau sudah muncul kebiasaan, dia akan jadi budaya," tutur Anies.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/akWyQMXN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bertemu dengan perwakilan dari Japan Internasional Coorperation Agency (JICA) dan Mass Rapid Transit (MRT). Dalam pertemuan itu, beberapa kesepakatan dicapai, salah satunya pendanaan MRT tahap kedua.
"Kita pastikan tahap kedua MRT akan dimulai tahun ini dan kita ingin program pendanaannya bisa selesai April 2018, sehingga kita percepat semuanya," kata Wakil Gubernur Sandiaga Uno di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.
Sementara itu, JICA tengah menilai proyek MRT. Sandiaga berjanji bakal memberi keterangan lebih rinci terkait hal ini. Dia mengklaim Pemprov telah mengklarifikasi semua isu utama seputar proyek tersebut.
Kedua pihak telah berhasil mencari solusi bersama atas isu-isu terkait. Sandiaga mengklaim Jepang terkesan dengan komitmen baru dari Pemprov untuk mempercepat proyek MRT.
"Dan untuk pertama kalinya Jepang juga bisa bilang mereka juga tertarik untuk mempercepat. Secara teknis sudah disampaikan dan sudah ada solusinya. Tidak ada masalah," kata Sandiaga.
Pemprov Jakarta banyak menitipkan harapan pada proyek MRT. Sistem transportasi massal itu diharapkan bisa segera teralisasi dan mengakomodasi mobilitas warga Jakarta.
Baca: Pembangunan Fase II MRT Libatkan Tim Cagar Budaya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap MRT bisa menjadi moda transportasi pembentuk interaksi antarmasyarakat Ibu Kota. "Jadi, MRT bisa menjadi platform untuk warga berinteraksi lintas identitas dan lintas sosial ekonomi," kata Anies akhir Januari 2018.
Anies melanjutkan, jika MRT hadir, budaya baru di Jakarta akan terbentuk. Budaya itu berupa budaya tepat waktu, budaya antre, dan budaya bersih. Proyek itu diharap selesai tepat waktu sehingga warga dapat segera merasakan manfaatnya.
"MRT adalah fasilitas yang membentuk budaya baru di Jakarta. Itu semua dilakukan dalam jumlah yang massal karena orang akan menggunakan MRT ini setiap hari. Kalau setiap hari artinya muncul kebiasaan, kalau sudah muncul kebiasaan, dia akan jadi budaya," tutur Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)