Plt Gubernur DKI Sumarsono (tengah)/ANT/Widodo S Jusuf
Plt Gubernur DKI Sumarsono (tengah)/ANT/Widodo S Jusuf

Plt Gubernur Imbau Warga DKI Abaikan Isu Rush Money

Wanda Indana • 21 November 2016 10:56
medcom.id, Jakarta: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengimbau warga Ibu Kota tak memercayai isu rush money atau ajakan menarik uang dari bank bersama-sama. Warga diminta mengabaikan isu yang menyebar melalui aplikasi layanan pesan singkat itu.
 
"Sekali lagi saya katakan, rush money itu bohong, itu hoax. Ini kepada warga DKI Jakarta, kalau saudara-saudara terima SMS atau WA (WhatsApp) ataupun di sosmed yang mengatakan rush money enggak usah disebarluaskan," tegas Sumarsono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).
 
Suamrsono menyakini warga Jakarta bijak menyikapi isu yang tak tak jelas sumbernya. Pria yang akrab disapa Soni ini juga berharap kepolisian segera menangkap penyebar isu rush money.

"Saya kira masyarakat Jakarta khususnya, masyarakat yang cerdas, sudah pintar menyikapi. Enggak mungkin toh suruh uang ditarik dari bank semuanya. Itu namanya sudah tidak sehat, yang menyebarkan itu, tidak konstruktif, tidak cinta Indonesia," ujar Soni.
 
Baca: Polri Kejar Penyebar Isu Rush Money
 
Isu gerakan rush money atau menarik uang besar-besaran dari perbankan di Indonesia diyakini hanya isapan jempol. Faktanya, penarikan uang besar-besaran sama sekali tidak terjadi.
 
Polri kini fokus mengejar penyebar isu itu. Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah merintahkan Bareskrim Polda Metro melacak semua jaringan cyber.
 
"Saya klarifikasi, tidak perlu terpengaruh ajakan hoax. Rush money itu tidak benar," kata Tito di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat 18 November.
 

 
Ketua DPR Ade Komarudin sependapat dengan Kapolri. Dia meminta penegak hukum mengejar penyebar isu rush money. Apalagi isu ini sudah menjurus kriminal.
 
"Penegak hukum harus menyelidiki siapa dalangnya," kata pria yang karib disapa Akom ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
 
Ade menjelaskan, rush money akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Negara jadi tidak stabil dan meresahkan masyarakat, terutama di bidang ekonomi.
 
Karena itu politikus Partai Golkar ini meminta kepolisian segera menindak dan menangkap penyebar isu gerakan rush money. Sebab tindakan tersebut sangat membahayakan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan