Ilustrasi kemacetan di Jakarta. MI
Ilustrasi kemacetan di Jakarta. MI

Terlalu Besar, Banggar DPRD DKI Minta Anggaran Atasi Kemacetan Dikaji Kembali

Kautsar Widya Prabowo • 02 November 2022 15:39
Bogor: Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI mengkaji kembali anggaran sebesar Rp8,5 triliun untuk mengatasi kemacetan. Dia menilai Dishub DKI seharusnya dapat menekan kemacetan tanpa anggaran yang besar.
 
"Kita ingin tahu rekayasa lalu lintas apa yang diterapkan dalam konteks penyesuaian alokasi anggaran,” ujar Gembong rapat Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2023, di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 2 November 2022.
 
Anggota Banggar DPRD DKI, Taufik Zoelkifli, menyarankan anggaran tersebut dapat digunakan untuk memperluas jangkauan Mikrotrans. Kemudian, meningkatkan kualitas pelayanan agar pengguna kendaraan pribadi dapat beralih ke transportasi umum.

"Dengan dana Rp8,5 triliun ini saya berharap jaringan Mikrotrans dan JakLingko itu terus masuk ke daerah pinggiran, daerah yang memang membutuhkan transportasi. Mudah-mudahan orang akan lebih banyak memakai itu, dan dapat mengurangi kemacetan,” terang dia.
 
Sementara itu, anggota Banggar DPRD DKI Ismail mengaku khawatir dengan anggaran besar yang digelontorkan ke Dishub DKI, namun belum bisa mengentaskan kemacetan di Ibu Kota. Dia meminta Dishub DKI dapat memprioritaskan pengembangan teknologi artificial intelligence dalam penanganan kemacetan.
 
"Saya khawatirnya upaya untuk mengatasi kemacetan ini sifatnya konvensional. Padahal kita sudah mengarahkan untuk memanfaatkan teknologi IT seperti penggunaan artificial intelligence, karena kita punya big data yang bukan sekadar mengumpulkan data, tapi bisa menghasilkan analisis,” ungkap dia.
 

Baca: Optimalkan Teknologi, Dishub DKI Akan Terapkan Green Wave di Seluruh Lampu Merah


Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo merespons langsung kritik dan saran dari Banggar DPRD DKI. Dia menyampaikan salah satu program yang akan dilakukan melalui anggaran Rp8,5 triliun itu ialah memperbanyak green waves di seluruh lampur merah. Sistem tersebut mengupayakan kendaraan memperoleh lampuh hijau dari satu simpang ke simpang selanjutnya.
 
"Ini juga menjadi hal yang baru dan kita harapkan bisa memberikan optimasi waktu perjalanan," jelas Syafrin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan