Warga Depok tolak penerapan sistem satu arah. Foto: MI/Bary Fathilah.
Warga Depok tolak penerapan sistem satu arah. Foto: MI/Bary Fathilah.

Kebijakan Sistem Satu Arah Depok Digugat Warga

Kisar Rajaguguk • 25 September 2017 09:16
medcom.id, Depok: Kebijakan sistem satu arah (SSA) yang diberlakukan di Kota Depok digugat warga. Pemkot Depok, DPRD Kota Depok, dan Polres Depok diminta membatalkan kebijakan SSA karena dinilai merugikan warga.
 
"Kami menerima gugatan dari warga Beji terkait polemik sistem satu arah. Warga minta SSA dibekukan karena hanya memindahkan kemacetan dan kebisingan ke wilayah Perumnas I, Beji, Kota Depok," kata Kepala Bagian Pengadilan Negeri Depok, Teguh Arifiano dikutip dari Media Indonesia, Senin 25 September 2017.
 
Baca: Pemkot Depok Berkukuh Terapkan Sistem Satu Arah
 
Gugatan warga itu teregister dalam perkara perdata nomor 194/PDT G/2017/PN.DPK tertanggal 18 September 2017. Teguh mengatakan, berkas perkara itu akan diteliti.
 
Warga Perumnas I, Beji, Kota Depok, Edwin, 40, mengatakan, sejak SSA diberlakukan di Jalan Nusantara, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan Arif Rahman Hakim, banyak kendaraan yang melintasi jalan-jalan di perumahan sehingga mengganggu permukiman.
 
Selain itu, SSA dinilai berdampak pada ekonomi pedagang di sepanjang tiga ruas jalan itu. "Kami bukannya tidak suka dan benci jalur SSA lancar, tapi banyak pedagang bangkrut," ujar Edwin.
 
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Raden Gandara Budiana, mengatakan, SSA diberlakukan pukul 22.00 WIB. Tujuannya untuk mengatasi kemacetan. Sebab, setiap hari sebanyak 32 ribu mobil dan motor melintas dari arah Sawangan menuju Jalan Margonda.

Baca: Hari Ini Pemkot Depok Uji Coba Sistem Satu Arah di Jalan Dewi Sartika 
 
"Jumlah itu belum termasuk kendaraan dari daerah lain, bersatu di tiga jalan yang merupakan jalur langganan macet," kata Raden.
 
Raden mengklaim, setelah pemberlakuan SSA, lalu lintas di jalur itu relatif lancar dengan rata-rata kecepatan 30-40 kilometer per jam.
 
Raden mengaku sudah sosialisasi kepada masyarakat, sopir angkot, ojek, dan pedagang di sekitar jalur itu.
 
"Niat pemkot membuat warga nyaman. Salah satunya menyelesaikan kemacetan, tapi malah dianggap tidak adil," ujarnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan