medcom.id, Jakarta: Ribuan Petani Tebu berunjuk rasa di depan Instana Negara, Jakarta Pusat. Mereka yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menuntut kebijakan pemerintah yang mensejahterakan.
Sekretaris Jenderal APTRI, M. Nur Khabsyin mengatakan, setelah di depan Istana Negara, para petani akan bergerak ke Gedung Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kemudian dilanjutkan di depan Gedung Kementrian Perdagangan (Kemendag) hingga sore hari.
Baca: Petani Tebu Indonesia Tolak PPN Gula Petani
"Ada 4 ribu petani dari seluruh Indoensia ikut menyuarakan aspirasinya langsung kepada pemerintah di depan Instana," kata Nur kepada Metrotvnews.com, Senin 28 Agustus 2017.
Gula lokal saat ini sulit bersaing lantaran gula impor masuk pasar konsumsi. Menurut Nur, petani tebu di seluruh Indonesia dirugikan lantaran pabrik lokal membeli murah hasil panen. Penyebabnya, gula impor melebihi pasokan gula produksi dalam negeri.
"Kami meminta impor dibatasi," ujarnya.
Baca: Penetapan HET Gula Rp12.500 per Kg Memberatkan Petani
Selain itu, para petani menuntut harga penetapan pemerintah (HPP), sebesar Rp9.700 per kilogram dinaikan. Menurut Nur, jumlah tersebut tak sebanding dengan biaya garap, upah kuli angkut dan transportasi para petani.
"Kami minta harga gula petani dibeli pemerintah menjadi Rp 11 ribu. Kami menolak pembelian Rp 9.700 oleh Bulog," ujarnya.
Dari pantauan Metrotvnews.com, aksi para petani tebu ini berlangsung tertib. Penjagaan ketat dilakukan petugas kepolisian agar aksi petani tak mengganggu lalu lintas.
medcom.id, Jakarta: Ribuan Petani Tebu berunjuk rasa di depan Instana Negara, Jakarta Pusat. Mereka yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menuntut kebijakan pemerintah yang mensejahterakan.
Sekretaris Jenderal APTRI, M. Nur Khabsyin mengatakan, setelah di depan Istana Negara, para petani akan bergerak ke Gedung Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kemudian dilanjutkan di depan Gedung Kementrian Perdagangan (Kemendag) hingga sore hari.
Baca:
Petani Tebu Indonesia Tolak PPN Gula Petani
"Ada 4 ribu petani dari seluruh Indoensia ikut menyuarakan aspirasinya langsung kepada pemerintah di depan Instana," kata Nur kepada
Metrotvnews.com, Senin 28 Agustus 2017.
Gula lokal saat ini sulit bersaing lantaran gula impor masuk pasar konsumsi. Menurut Nur, petani tebu di seluruh Indonesia dirugikan lantaran pabrik lokal membeli murah hasil panen. Penyebabnya, gula impor melebihi pasokan gula produksi dalam negeri.
"Kami meminta impor dibatasi," ujarnya.
Baca:
Penetapan HET Gula Rp12.500 per Kg Memberatkan Petani
Selain itu, para petani menuntut harga penetapan pemerintah (HPP), sebesar Rp9.700 per kilogram dinaikan. Menurut Nur, jumlah tersebut tak sebanding dengan biaya garap, upah kuli angkut dan transportasi para petani.
"Kami minta harga gula petani dibeli pemerintah menjadi Rp 11 ribu. Kami menolak pembelian Rp 9.700 oleh Bulog," ujarnya.
Dari pantauan
Metrotvnews.com, aksi para petani tebu ini berlangsung tertib. Penjagaan ketat dilakukan petugas kepolisian agar aksi petani tak mengganggu lalu lintas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)