Jakarta: Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, berharap revitalisasi kawasan Kemang mengubah kebiasaan berkendara. Pemprov DKI tengah menyiapkan sejumlah hal untuk mendorong masyarakat menggunakan kendaraan umum.
"Lambat laun mindset orang berubah. Mendingan naik sepeda atau angkutan umum. Nanti disediakan angkutan umum, shuttle bus di situ. Jadi orang keliling atau ke Kemang itu kendaraan umumnya pasti ada," kata Hari saat berbincang dengan Medcom.id, Jumat, 26 Juli 2019.
Revitalisasi kawasan Kemang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ini dilakukan sebagai upaya mengatasai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan itu.
Hari menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk mengintegrasikan kendaraan umum yang akan beroperasi di Kemang. Angkutan umum bakal diatur ketat.
"Otomatis dari pihak Dishub, kemudian Transjakarta, kita kolaborasi ke sana. Angkutan umum mengarah ke sana nanti jalur berapa. Dishub menyiapkan park and ridenya di mana," beber dia.
(Baca juga: Penataan Kawasan Kemang Baru 10 Persen)
Kawasan Kemang, Jakarta Selatan - Medcom.id/Ilham Pratama Putra.
Revitalisasi juga meliputi pelebaran sejumlah trotoar. Pemprov ingin kawasan Kemang ramah pejalan kaki dan pengguna sepeda.
Tempat usaha yang sudah terlanjur menjorok ke jalan juga bakal ditertibkan. Hari mengaku sudah delapan kali menyosialisasikan hal itu pada pemilik tempat usaha.
Pemprov DKI berencana merevitalisasi empat kawasan strategis, meliputi Kemang, Kuningan, Cikini, dan Senen. Untuk kawasan Kemang, revitalisasi meliputi penataan ulang trotoar dan pembatasan kendaraan yang bukan milik warga setempat.
Rencananya, revitalisasi trotoar akan dilaksanakan Mei 2019. Pedestrian di kawasan itu akan diperlebar hingga tiga meter. Total trotoar yang direvitalisasi mencapai 7,5 kilometer.
Jakarta: Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, berharap revitalisasi kawasan Kemang mengubah kebiasaan berkendara. Pemprov DKI tengah menyiapkan sejumlah hal untuk mendorong masyarakat menggunakan kendaraan umum.
"Lambat laun
mindset orang berubah. Mendingan naik sepeda atau angkutan umum. Nanti disediakan angkutan umum,
shuttle bus di situ. Jadi orang keliling atau ke Kemang itu kendaraan umumnya pasti ada," kata Hari saat berbincang dengan
Medcom.id, Jumat, 26 Juli 2019.
Revitalisasi kawasan Kemang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ini dilakukan sebagai upaya mengatasai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan itu.
Hari menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk mengintegrasikan kendaraan umum yang akan beroperasi di Kemang. Angkutan umum bakal diatur ketat.
"Otomatis dari pihak Dishub, kemudian Transjakarta, kita kolaborasi ke sana. Angkutan umum mengarah ke sana nanti jalur berapa. Dishub menyiapkan
park and ridenya di mana," beber dia.
(Baca juga:
Penataan Kawasan Kemang Baru 10 Persen)
Kawasan Kemang, Jakarta Selatan - Medcom.id/Ilham Pratama Putra.
Revitalisasi juga meliputi pelebaran sejumlah trotoar. Pemprov ingin kawasan Kemang ramah pejalan kaki dan pengguna sepeda.
Tempat usaha yang sudah terlanjur menjorok ke jalan juga bakal ditertibkan. Hari mengaku sudah delapan kali menyosialisasikan hal itu pada pemilik tempat usaha.
Pemprov DKI berencana merevitalisasi empat kawasan strategis, meliputi Kemang, Kuningan, Cikini, dan Senen. Untuk kawasan Kemang, revitalisasi meliputi penataan ulang trotoar dan pembatasan kendaraan yang bukan milik warga setempat.
Rencananya, revitalisasi trotoar akan dilaksanakan Mei 2019. Pedestrian di kawasan itu akan diperlebar hingga tiga meter. Total trotoar yang direvitalisasi mencapai 7,5 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)